"Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepada-Mu. Nehemia 9:6-15
Otak manusia itu sungguh menakjubkan. Menurut penelitian, otak manusia itu bisa menyimpan data sebesar 2,5 petabyte atau setara dengan 2.500.000 gigabyte, atau dengan ketahanan TV selama 300 tahun. Luar biasa bukan? Tetapi, mengapa seiring berjalannya waktu dan usia, kita banyak lupa? Mungkin karena memori jangka pendek kita lebih terbatas ketimbang memori jangka panjang.
Oleh sebab
itu, kita perlu melatih kembali cara kerja otak kita agar tidak mudah lupa.
Salah satunya dengan mengingat. Saat kita mencoba untuk mengingat, kita sedang
melatih otak agar bekerja dengan memberitahukan bahwa informasi ini penting,
dan harus disimpan.
Bahkan lebih
lanjut, memori otak itu terbentuk sejak usia kehamilan 4 bulan di dalam rahim,
yang dikenal sebagai memori prenatal
atau fetus.
Nehemia menuliskan
sebuah peristiwa untuk mengajak umat membuka kembali ingatan pada masa lampau.
Saat itu situasi umat sedang merendahkan diri.
Mereka
berpuasa, mengenakan kain kabung, dan menaburkan tanah di atas kepala sebagai
tanda penyesalan dosa (ayat 1). Umat diajak untuk tidak melupakan kebaikan Allah
di masa lampau dari generasi ke generasi, dimulai dari kisah penciptaan dimana
Allah memberikan hidup untuk semua makhluk (ayat.
6).
Perjanjian yang diadakan antara Allah dan nenek moyang
mereka, yaitu Abraham (ayat. 7-8); peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah
perbudakan di Mesir, serta penyertaan Allah selama mengembara di padang gurun
(ayat: 9-12).Pengajaran yang diberikan melalui hukum-hukum-Nya (ayat :13-14),
hingga pemeliharaan Allah melalui kebutuhan jasmani saat di padang gurun (ayat:
15).
Melalui ingatan ini, umat dituntun untuk menyadari siapakah
diri mereka di hadapan Allah, mengakui dosa dan kesalahan, serta bisa
memperbaharui komitmen iman di hadapan Allah.
Kita juga
perlu mengingat akan kebaikan Allah sepanjang hidup. Hal-hal apa saja yang
dapat kita ingat, sehingga kita semakin bersyukur, tidak hanya keselamatan yang
sudah kita terima melalui Yesus Kristus Tuhan. Melainkan
mulai mengingat dari hal-hal kecil yang sederhana, agar iman kita diperbaharui
setiap waktu, semakin bertambah kuat dan teguh dalam mengikuti-Nya.
Doa: Ajarlah aku mengingat segala kebaikan-Mu, ya Tuhan.
0 Comments:
Posting Komentar