Slide Show

Jumat, 27 Desember 2024

LOYALITAS

Nats Bacaan : Roma 12 : 11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, 
biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan 



     Sebuah perusahaan swasta membutuhkan karyawan dengan kriteria : sehat jasmani dan rohani, tidak merokok, mampu bekerja secara bergiliran (shift), mampu bekerja dibawah tekanan, dan yang paling utama adalah loyal terhadap perusahaan. Itulah bunyi iklan di salah satu koran lokal.

     Bukan hanya perusahaan itu yang membutuhkan orang-orang yang loyal dalam pekerjaan. Gereja juga membutuhkan orang-orang yang loyal dalam pelayanan. Dewasa ini banyak orang yang tidak loyal terhadap pekerjaan Tuhan. Kadang-kadang ada yang tidak mau dipindahkan untuk melayani ditempat terpencil, apalagi di tempat itu memiliki jumlah jemaat yang sedikit. Kitab Roma mengingatkan kita agar kita tidak mudah kendur dan melemah dalam kerajinan melayani, serta agar roh kita terus menyala-nyala dengan bersemangat melayani Tuhan (Roma 12 : 11).

     Hendaklah semuanya memuji nama Tuhan, sebab hanya nama Nya yang tinggi luhur, keagunganNya mengatasi bumi dan langit (Mazmur 148 : 13). Loyal berarti setia kepada Tuhan dan setiap ajaran Nya. Di dalam loyalitas terkandung unsur bisa dipercaya. Jadi, bila Tuhan sudah mempercayakan pelayanan kepada kita, di mana pun tempatnya, kita harus mentaati perintah tersebut. Orang yang loyal terhadap Tuhan selalu tulus dan dapat dipercaya untuk mengemban tugas pelayanan yang telah dipercayakan kepadanya. Marilah kita selalu giat dan rajin dalam setiap pekerjaan Tuhan. Mintalah Tuhan memampukan kita untuk terus loyal dalam melakukan tugas kita sehingga kelak kuasaNya dinyatakan atas kehidupan kita. Hanya orang-orang yang loyal terhadap Tuhanlah yang akan merasakan kuasa Nya. (SEM)

 

Doa : Tuhan mampukan kami untuk terus loyal dalam melakukan tugas pelayanan. Amiin


Bersama Semesta Pujilah Tuhan




                                         Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi! (Mazmur 148:1)

 
 

Satu tahun terdiri dari 365 hari dan 52 minggu, 8760 jam, 525.600 menit, 31.536.000 detik. Kira-kira dalam kurun waktu yang demikian sudah berapa banyak kita memuji Tuhan? Sebab tanpa terasa dalam hitungan hari dan waktu kita akan meninggalkan tahun 2024 ini dan memasuki tahun penuh pengharapan di tahun 2025. Artinya selama kita diberi nafas hidup oleh Tuhan, di tahun ini sudah berapa banyak kita memuji nama-Nya selain dalam peribadatan yang kita ikuti setiap kalinya?

 

Pemazmur dalam penghujung penutupan di akhir kitabnya, mengajak kita, manusia bahkan seluruh alam semesta dan malaikat untuk memuji Allah. Kata “Haleluya” menjadi kata pembuka dan penutup dari Mazmur 148 ini. Pemazmur mengajak seluruh alam semesta dan yang ada di atas langit untuk mengarahkan pandangannya kepada Allah dan memuji nama-Nya. Malaikat, matahari, bulan, bintang, langit, air yang ada di atas langit, semua diajaknya untuk memuji Tuhan (ay. 1-6). Demikian pula yang ada di bumi, seperti ular-ular naga, samudera raya, api, hujan es, salju, kabut, angin badai, gunung, bukit, pohon-pohon, hewan, raja-raja dan para pembesar di bumi, anak-anak sampai orang tua, semua diajaknya untuk memuji Allah (ay. 7-13). Seakan-akan Pemazmur ingin menggoncang seluruh alam semesta dengan puji-pujian yang dahsyat dan luar biasa untuk Allah atas segala karya dan perbuatan-Nya. Sebab memang sungguh besar dan luar biasa atas segala ciptaan Allah bagi seluruh makhluk dan alam ini.

 

Di penghujung akhir tahun ini tentu sudah banyak berkat yang kita terima dari Tuhan Yesus, yang apabila mau dihitung satu persatu akan sulit sebab begitu banyaknya berkat. Walau di sisi lain, mungkin di antara kita ada yang mengalami susah, dukacita, dan kesedihan, namun demikian pasang surut kehidupan yang kita sudah jalani sepanjang tahun ini, kiranya tidak menghentikan kita sebagai orang percaya untuk terus memuji nama Tuhan, sebab banyak sudah perbuatan yang dilakukan-Nya bagi kita. Oleh karena itu, layaklah Dia yang kita sembah di dalam Yesus Kristus, Tuhan, kita puji nama-Nya.

 

Haleluya, pujilah Dia senantiasa!

 

Doa:

Biarkanlah aku selalu belajar setiap waktu memuji nama-Mu. ge2

 

Kesetiaan di Tengah Tantangan


Bacaan: II Tawarikh 24:17-24, Mazmur 148, Kisah Para Rasul 6:1-7, 7:51-60

Ayat Nats: "Tetapi Stefanus, penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah." (Kisah Para Rasul 7:55)


 



Ketika kita merayakan Natal, kita diingatkan tentang kasih setia Allah yang mengutus Yesus Kristus ke dunia. Bacaan hari ini mengajarkan bahwa kesetiaan kepada Tuhan sering kali membawa kita pada tantangan, tetapi dalam semua itu, Tuhan tetap dimuliakan.


Raja Yoas, dalam bacaan dari II Tawarikh, awalnya setia, tetapi ketika pengaruh buruk datang, ia meninggalkan Tuhan dan bahkan membunuh Zakharia, nabi yang menegur dosanya. Hal ini mengingatkan kita bahwa tanpa kesetiaan yang teguh, kita mudah terombang-ambing oleh pengaruh dunia. Sebaliknya, Stefanus dalam Kisah Para Rasul menunjukkan keberanian luar biasa. Ia tetap setia kepada kebenaran Tuhan, bahkan ketika menghadapi kematian. Di tengah lemparan batu yang mengakhiri hidupnya, Stefanus tetap memuliakan Tuhan dan mengampuni orang-orang yang menyakitinya.


Mazmur 148 mengajak kita untuk melihat gambaran yang lebih besar: seluruh ciptaan dipanggil untuk memuji Tuhan. Dari langit hingga samudera raya, dari burung-burung hingga binatang melata, dari raja-raja hingga anak dara, semuanya ada untuk kemuliaan Allah. Bagaimana kita, manusia yang diciptakan segambar dengan Allah, merespon panggilan ini?


Bayangkan sebuah lilin kecil di tengah kegelapan. Lilin itu tampaknya tidak berarti, tetapi sinarnya mampu menerangi ruangan gelap. Begitu juga hidup kita. Seperti Stefanus, kita mungkin menghadapi kegelapan berupa tantangan, kesedihan, atau penganiayaan. Namun, ketika kita tetap setia kepada Tuhan, hidup kita menjadi terang yang menyatakan kemuliaan-Nya kepada dunia.


Natal adalah waktu untuk menyalakan terang itu di hati kita. Kita diingatkan bahwa Yesus datang ke dunia untuk membawa terang di tengah kegelapan dosa, dan sekarang, kita dipanggil untuk menjadi pembawa terang itu. (DS)


Doa Singkat: Tuhan yang setia, kami bersyukur atas terang kasih-Mu yang hadir dalam Yesus Kristus. Ajarkan kami untuk tetap setia kepada-Mu, bahkan di tengah tantangan. Berikan kami keberanian seperti Stefanus, yang memuliakan-Mu hingga akhir hidupnya. Tolong kami agar hidup kami menjadi terang yang memuliakan nama-Mu. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.

Minggu, 22 Desember 2024

Putra Sulung

 


Ia-lah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ia-lah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu ( Kolose 1: 18)

Bacaan: Kejadian 25:19-28

Mazmur 113

Kolose 1: 15-20

 

Menjadi anak sulung ada enak dan tidak enaknya. Sebagai anak sulung, ia menjadi kebanggaan dari orangtuanya. Apa yang dikerjakan oleh si sulung senantiasa mendapat perhatian dari orangtuanya.

Bagaimana sekolahnya, bekerjanya atau keluarganya. Orangtua senantiasa menceritakan tentang si sulung kepadabanyak orang. Demikian juga  bagi adik adiknya, si sulung selalu menjadi teladan.

Itu seperti kakak, contoh kakakmu dan masih banyak lagi ungkapan orangtua tentang si sulung bagi adik adiknya.Sebagai yang disoroti, dijadikan teladan tentu tidak mudah untuk menjalani.

Dari kecil ia sudah mendapat tuntutan yang lebih dibanding yang lain. Bahkan terkadang hidupnya sudah diatur sedemikian rupa oleh orangtua.  Ia harus menjadi pibadi yang memuaskan keinginan orangtua dan menjadi kebanggaannya.

Karena itu, si sulung berupaya lebih dan lebih karena ia menjadi teladan bagi adik adiknya.

Tuhan Yesus adalah Anak Sulung, Ia adalah kepala tubuh yaitu jemaat. Sebagai Anak sulung Allah, Tuhan Yesus menjadi teladan bagi semua bangsa. Pengorbanan yang dilakukan olehNya mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya. Melalui salib dilaluinya karya penyelamatan umat manusia.

Manusia terperosok dalam dosa beroleh anugerah penyelamatan oleh karenaNya. Sebagai yang Sulung, Ia tak bercacat, Ia sempurna.Karya-Nya yang nyata yang dirasakan oleh umat manusia.

Karenanya pujian kemuliaan diagungkan baginya. Sebagaimana diungkapkan dalam Mazmur 113, pujian kepadanya dan nama-Nya dimasyurkan. Karya penyelamatan-Nya begitu mulia.

Ia yang hadir dalam rupa manusia , Ia yang merendahkan diri sedemikian rupa. Itu semua dilakukan karena kasih dan cinta-Nya pada ciptaan-Nya. Semua itu agar manusia yang hina diangkat begitu mulia.

Betapa mulianya kita sebagai yang kemudian dengan melihat Anak Sulung Allah dalam karya-Nya. Teladan sudah diberikan, pengorbanan telah dinyatakan. Langkah kita kedepan hanya tertuju pada-Nya, kita akan meniti turut dalam langkah langkah ajaib-Nya.

Kiranya Tuhan memampukan kita untuk terus fokus memandang Dia dan mengikutnya.

 

Jumat, 20 Desember 2024

SEBUAH KETAATAN

Nats Bacaan :

Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau 
(Lukas 13 : 31)

 



Memberikan sebuah nasihat adalah hal yang baik. Namun, nasihat yang baik terkadang tidak disertai oleh maksud hati yang baik, atau dengan tujuan yang baik. Itulah yang dilakukan oleh beberapa orang Farisi terhadap Yesus.

Membaca dan merenungkan kata-kata beberapa orang Farisi Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau (Luk 13:31) ini muncul sebuah pertanyaan: Mengapa mereka berkata begitu kepada Yesus? Apakah mereka datang kepada Yesus dalam kapasitas sebagai utusan-utusan Herodes? Apakah mereka bermaksud mengusir Yesus dari wilayah kekuasaan Herodes Antipas? Atau ini malah merupakan sebuah nasihat baik atau peringatan mereka kepada Yesus, yang disampaikan demi keselamatan-Nya?

Apa pun maksud hati orang-orang Farisi dengan berkata begitu, Yesus tidak gentar sedikit pun. Yesus bukan seorang penakut. Ia bukan seorang yang ciut nyali-Nya. Ia bukan tipe orang yang mau didikte orang. Sebab, ketaatan mutlak hanya Dia berikan kepada Bapa-Nya. Oleh karena itu, kepada mereka Yesus balik berkata, Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu, ‘Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok dan pada hari ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem (Luk 13:32-33).

Kita perlu mencermati kata-kata Yesus ini dan merenungkannya. Pertama, Yesus diminta atau dinasihati supaya pergi dari wilayah Galilea dan Yesus pun ganti minta kepada mereka supaya pergi. Yesus minta atau menyuruh mereka supaya pergi, seolah-olah mereka adalah utusan-Nya. Yesus adalah seorang yang punya prinsip. Ia tidak mau didikte oleh siapa pun, apalagi oleh orang-orang Farisi dan para ahli Taurat Yahudi.

Kedua, Yesus menyebut Herodes Antipas sebagai “si serigala”. Serigala adalah lambang sebuah kelicikan yang keji. Selain itu, serigala juga dilukiskan sebagai makhluk yang tak berarti, apalagi jika diperlawankan dengan singa yang selalu tampil gagah, penuh wibawa dan perkasa. Serigala tidak ada apa-apanya. Artinya, Yesus tidak takut sedikit pun dengan ancaman Herodes Antipas.

Ketiga, Yesus merangkum seluruh karya-Nya dalam dua kalimat singkat: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok dan pada hari ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem. Tindakan pengusiran setan dipandang oleh Yesus sebagai bukti akan hadirnya Kerajaan Allah di tengah bangsa Yahudi (bdk. Luk 11:20). Demikian juga dengan tindakan-Nya dalam menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis. Allah menyertai Dia (bdk. Kis 10:38). Seluruh hidup, perjalanan dan karya Yesus dinaungi oleh Allah sendiri.

Keempat, Yesus mengatakan bahwa Ia mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok. Maksud-Nya, karya Yesus tidak berlangsung lama. Jadi, kalau Ia kini meninggalkan wilayah Galilea, bukan karena Ia merasa terancam oleh Herodes Antipas atau karena takut kepadanya, tetapi karena tidak lama lagi karya-Nya akan selesai. Ia sadar betul akan nasib-Nya yang akan segera digenapi: Kematian demi pengampunan dosa manusia (bdk. Mat 1:21; Ef 1:7). Dengan demikian, akan tergenapilah sejarah keselamatan bagi umat manusia.

Kelima, Yesus menegaskan Diri-Nya sebagai seorang nabi. Penginjil Lukas cukup sering menampilkan sosok Yesus sebagai seorang nabi (lih. Luk 7:16, 39; 24:19; Kis 3:22-26; 7:37). Tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem, kata Yesus. Ia sadar bahwa Kota Yerusalemlah tujuan perjalanan-Nya dan di sanalah tempat kematian-Nya. Di sanalah tempat Dia menyelesaikan pekerjaan-Nya. Di sanalah tempat Dia menyelesaikan seluruh kehendak Bapa-Nya: Lewat jalan kematian, dibunuh. Ia adalahs eorang nabi yang pemberani. Ia tidak takut mati. Ia berani mati asal orang-orang berdosa beroleh hidup oleh darah-Nya.

Seluruh hidup dan karya pelayanan Yesus dilakukan dalam ketaatan kepada Bapa yang mengutus-Nya ke dunia. Makananku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya, kata Yesus dalam Yoh 4:34. Inilah ketaatan Yesus. Setiap murid Yesus mesti belajar dari pada-Nya: Taat kepada kehendak Bapa dan tidak gentar akan derita yang akan menimpa Diri-Nya. Amin. (SAK)

Doa :

Terima kasih untuk teladan yang ENGKAU berikan kepada kami, ajar untuk kami juga melakukan kehendakMu Tuhan. Amin.

BERKOMUNIKASI DENGAN TUHAN

 Nats Bacaan : 1 Raja-raja 8 : 22-30



Salomo adalah raja bangsa Israel yang ke tiga. Dia terkenal raja yang bijaksana dan kaya raya. Pada saat Salomo memerintah sebagai raja di Israel ia membangun Bait Allah yang dulu dijanjikan oleh Allah kepada raja Daud seperti yang tertulis dalam 2 Samuel 7:13 yang demikian: “Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku dan Aku akan mengokohkan tahta kerajan-Nya untuk selama-salamanya”. Dengan demikian kalau raja Salomo dapat mendirikan atau membangun Bait Allah itu bukan karena semata-mata kebijaksanaan ataupun kekayaannya melainkan karena pertolongan Tuhan.

Pembangunan Bait Allah memakan waktu selama 7 tahun dan setelah selesai pembangunan Bait Allah tersebut Salomo berdiri di depan mezbah Tuhan di depan segenap jemaat Israel dengan menadahkan tangannya ke langit lalu berdoa kepada Tuhan. Dalam doanya Salomo mengakui akan kebesaran Tuhan, mengakui bahwa Allah itu setia dengan janji-Nya, mengakui bahwa Allah itu tidak terbatas sehingga langitpun tidak dapat memuat Allah apalagi Bait Allah yang Ia bangun sekalipun besar dan megah tidak mungkin dapat menampung keberdaan Allah.

Bait Allah yang dibangun oleh raja Salomo pada waktu itu sekarang sudah tiada sehingga tak dapat dijadikan tempat untuk berdoa, meskipun demikian bukan karena kita sekarang tidak mempunyai tempat untuk berdoa. Kita dapat berdoa di mana saja dan kapan saja, tidak di batasi ruang dan waktu. Kita sekarang masih memiliki “Bait Allah” yaitu diri kita seperti yang dikatakan Paulus dalam I Korintus 3:13 yang demikian “Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah Bait Allah dan bahwa Roh Allah di dalam kamu”.

Ketika kita berdoa kepada Allah tentunya tidak seperti orang mengajukan proposal dan minta kepada Tuhan agar semua keinginan kita dipenuhi oleh-Nya. Tetapi berdoa adalah berkomunikasi kepada-Nya. Berdoa tidak hanya kita lakukan ketika kita dalam keadaan baik tetapi juga dalam keadaan tidak baik-baik saja. Tetapi sesungguhnya doa itu juga mendengarkan suara Tuhan, malakukan apa yang menjadi kehendak-Nya.  Amin. (LS)

Doa

Tuhan Maha pengasih serta penyayang kuduskanlah hidup kami seperti Engkau Kudus, sehingga kami ini layak sebagai Bait-Mu yang kudus dan berkenenan dihadapan-Mu. Apapun yang kami lakukan di dalm kehidupan kami berkenan di hadapan-Mu. Amin

 

Kamis, 19 Desember 2024

MELALUI SALIB KRISTUS JANJI PENGAMPUNAN DIWUJUDKAN

Bacaan Yeremia  31:31-34
NATS 31:34
“Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan : Kenallah TUHAN ! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka”. 




Kitab Yeremia ditulis nabi Yeremia pada tahun antara tahun 630-580 SM. Nabi ditunjuk oleh Allah untuk menyampaikan pesan-pesanNya kepada umat Israel dan mengajak Israel untuk bertobat dan kembali kepada Allah. Ia melayani sebagal nabi selama 40 tahun pada masa pemerintahan raja Yosia, Yoahas, Yoyakin, Yoyakhin, Zedekia.

Dalam nubuatnya ps 31-34 Allah berfirman bahwa akan datang waktunya bahwa Allah akan membebaskan mereka dan akan membawa pulang umatnya dari pembuangan ke tanah Yehuda dan memulihk. n mereka sebagai umat yang baru dan setia. Allah juga berfirman bahwa Ia akan memasukkan TauratNya kedalam hati umat Israel. Allah juga akan mengampuni mereka dan tidak mengingat dosa mereka lagi.

Di sini tindakan pengampunan sepihak  dari Allah dan merupakan dasar yang mendasari perjanjian baru.

Mengapa Allah perlu membuat perjanjian baru ? Karena nenek moyang mereka telah mengingkari perjanjian yang pernah dibuat di gunung Sinai. Menurut  perjanjian lama pengampunan dosa hanya akan diberikan Allah melalui korban persembahan hewan yang dipersembahkan kepada Tuhan melalui imam, karena mereka tidak setia maka Allah perlu membuat perjanjian baru.

Dalam perjanjian yang baru pengampunan dosa terjadi karena Allah yang baik berbelas kasih tidak menginginkan umatNya binasa sehingga mau berkorban dikayu salib menebus dosa-dosa kita, kita diampuni dilepaskan dari hukuman

Dalam kehidupan sehari-hari kita cenderung masih berdosa. Walau tidak setia Allah tetap setia. Maka sebagai konsekuensinya kitapun harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Berapa kali ? Tak terbatas. Ini bisa kita lakukan kalau Roh Kudus menolong kita. Amin. (CS TRI)


DOA

TERIMA KASIH ATAS PENGAMPUNAN YANG TUHAN SEDIAKAN BAGI KAMI. ROH KUDUS BANTU AGAR KAMI SETIA MELAKUKAN FIRMANMU. 

AMIN.


Senin, 16 Desember 2024

TAAT KEPADA PEMIMPIN

Nats Bacaan : 
"Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu." (Ibrani 13:17)

 



Ibrani 13:17 mengingatkan kita akan pentingnya ketaatan dan penghormatan kepada pemimpin rohani dalam kehidupan kita. Dalam konteks gereja, pemimpin rohani bukan hanya seorang gembala atau pendeta, tetapi juga mereka yang diberikan tanggung jawab untuk menjaga dan membimbing jemaat. Firman Tuhan ini memberikan tiga pelajaran penting yang relevan bagi kehidupan kita sehari-hari.

1. Taat dan Tunduk kepada Pemimpin
            Ketaatan dan ketundukan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti penghormatan kita kepada otoritas yang Tuhan tetapkan. Pemimpin rohani dipilih dan ditugaskan oleh Tuhan untuk menjaga pertumbuhan rohani kita. Terkadang, keputusan atau nasihat mereka mungkin tidak mudah untuk diterima, terutama ketika itu menantang kenyamanan atau keinginan pribadi kita. Namun, percaya bahwa Tuhan bekerja melalui mereka mengajarkan kita untuk menyerahkan diri dalam ketaatan yang penuh iman.

Renungan: Apakah kita sering mendengarkan dan menaati nasihat dari pemimpin rohani kita atau lebih sering bersikap skeptis dan memberontak? Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam kerendahan hati dan kesediaan untuk diajar.

2. Pemimpin Adalah Penjaga Jiwa Kita
            Ayat ini menggambarkan pemimpin rohani sebagai penjaga jiwa kita, yang harus mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Tuhan. Tanggung jawab ini sangat besar. Mereka tidak hanya mengajar dan memimpin, tetapi juga memikul beban rohani jemaat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendukung mereka, baik melalui doa, dorongan, maupun tindakan nyata.

Renungan: Ketika pemimpin rohani melayani dengan sukacita, dampaknya juga akan terasa dalam kehidupan kita sebagai jemaat.

3. Sukacita dalam Pelayanan
            Ayat ini menekankan bahwa pelayanan pemimpin rohani akan lebih efektif jika mereka melakukannya dengan sukacita, bukan dengan keluh kesah. Sukacita mereka dipengaruhi oleh bagaimana kita sebagai jemaat memberikan dukungan dan bekerja sama. Sikap kita dapat menjadi sumber sukacita atau bahkan beban bagi mereka.

Renungan: Tuhan memanggil kita untuk menjadi bagian dari komunitas yang saling membangun, bukan meruntuhkan.

Kesimpulan dan Aplikasi
            Renungan ini mengajarkan kita untuk hidup dalam ketaatan dan saling mendukung dalam komunitas iman. Sebagai jemaat, kita dipanggil untuk menghormati pemimpin rohani dan mendoakan mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, biarlah kita menjadi pribadi yang memperkuat, bukan melemahkan tubuh Kristus. (nh)

Doa: Bapa sorgawi yang penuh kasih, ajarilah kami untuk taat kepada pemimpin yang Engkau tetapkan. Berkatilah mereka agar tetap kuat dalam menjalankan tugasnya. Pakailah kami untuk menjadi jemaat yang saling mendukung dan membawa sukacita dalam pelayanan. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

Minggu, 15 Desember 2024

TUNJUKKAN BUAH PERTOBATANMU

Nats Bacaan Lukas 3:8  :
"Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!" 




Yohanes pembaptis membaptiskan banyak orang.  Datang pula orang lebih banyak lagi minta dibaptis, Yohanes merasa ada sesuatu yang janggal.  Yakni mereka tidak tahu apa tujuan baptis.

Mereka anggap bahwa baptis hanya sebagai sarana hidup di dunia ini.  Sedangkan Yohanes mengajar mereka untuk mencari hidup yang akan datang, yakni hidup kekal bersama Allah.

Oleh sebab itu Yohanes minta mereka;
"Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! ". (Fil.4:5)
 
Jadi tujuan baptis Yohanes adalah untuk menuju hidup yang akan datang.  Terlebih dahulu mereka harus bertobat, lalu menunjukkan kebaikan kebaikan sebagai tanda pertobatan. Barulah mereka dibaptis.
Mereka tidak boleh hanya mengandalkan Abraham sebagai bapaknya orang percaya  dan ingin ikut diselamatkan.  Itu tidak mungkin, sebab Abraham pun adalah orang berdosa yang harus bertobat.
 
Seyogyanya mereka pun harus menunjukkan kebaikan kepada banyak orang sebagai buah pertobatan.  Jadi jelas bahwa mereka haruslah sudah bertobat dulu, kemudian menghasilkan buah sebagai tanda pertobatannya.
 
Orang yang menunjukkan perbuatan baiknya disertai dengan doa kepada Tuhan akan membuat orang lain menjadi lebih percaya bahwa dia bersungguh sungguh memiliki niat baik yang tak terbantahkan.
 
Itulah pertobatan yang disertai bukti bukti kehidupan rohani sehingga orang lain pun memandang dia sebagai petobat yang patut dihargai. (WDYTR)

DOA :
"Ya Tuhan, kami ingin sungguh sungguh bertobat dari kejahatan kami. Terimalah kami ya Tuhan". Amen.

Sabtu, 14 Desember 2024

ARTI SEBUAH NAMA

Nats Bacaan : Lukas 1 : 63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini : "Namanya adalah Yohanes". Dan merekapun heran semuanya.




Dalam budaya Jawa, pemberian nama anak yang baru lahir, sudah dipersiapkan jauh sebelumnya. Ada keyakinan bahwa akan membawa anak dalam kehidupan selanjutnya. Contoh nama Rahayu  hidupnya penuh kebahagiaan ; nama Sugiharto hidupnya penuh berkah. Pemberian nama harus sesuai dengan status sosialnya, bila tidak akan berakibat buruk anak, seperti sakit-sakitan. Kepercayaan budaya Jawa seperti itulah.

Firman Tuhan pada hari ini mengisahkan  tentang persiapan kedatangan Mesias, melalui kelahiran  Yohanes Pembabtis. Kemudian genaplah bulanya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki (Luk 1 : 57)  Orang-orang meminta namanya seperti nama ayahnya.

Pada saat itu Zakharia  bapaknya masih kelu tidak bisa bicara, karena pada saat bertugas di Bait Allah tidak percaya berita yang disampaikan malaekat bahwa isterinya akan mengandung.

Pada Lukas 1 : 63 Ia (Zakharia) meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata Namanya YOHANES dan  merekapun heran semuanya.
 
Nama Yohanes dari bahasa Yunani yang artinya Tuhan adalah baik / pemurah (wikipedia) Yohanes diberi gelar Pembabtis karena pekerjaannya yaitu membabtis orang-orang Israel untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus.
 
Pada saat ini kita sedang  masa adven II,  marilah kita mempersiapkan hati dan pikiran untuk menyambut kedatangan Mesias.
 
Tuhan Yesus memberkati.
Amin🙏

Kamis, 12 Desember 2024

MENYIAPKAN HATI UNTUK MENYAMBUT KEDATANGAN KRISTUS, AGAR HIDUP KITA DIPERKAYA OLEH KASIHNYA

 Bacaan Leksionari : Amos 6:1-8,Yesaya 12:2-6,2 Korintus 8: 1-15.............

 "....bahwa IA yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun IA kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinanNya" (2 korintus 8: 9.b)



Kita orang berdosa yang miskin di hadapan ALLAH, bahkan harus binasa, namun karena Kristus kita telah menerima anugerah, dimerdekakan dari dosa, dan menerima hidup yang diperkaya oleh kekayaan kekal Tuhan Yesus Kristus, yaitu oleh karya Roh Kudus.

Kita boleh menerima iman, iman yang menyelamatkan, kita boleh menerima pengharapan, pengharapan hidup kekal sorgawi, kita boleh menerima kasih , kasih yang berkorban, dan kasih karunia Allah dianugerahkan bagi kita

Kasih karunia ALLAH adalah hadirnya kuasa dan kasih ALLAH melalui Tuhan Yesus Kristus, sehingga kita dimungkinkan untuk menjalani hidup dalam damai, hidup yang berkenan kepada ALLAH, itulah hidup yang diperkaya oleh kekayaan kekal Tuhan Yesus.

Kita bersyukur  dengan suka cita seperti  jemaat di Makedonia yang walaupun mengalami penderitaan berat, dan hidup dalam kekurangan (miskin), namun dimampukan untuk mendukung pekabaran Injil yang dilakukan oleh Rasul Paulus dan mengumpulkan persembahan  untuk kemuliaan ALLAH serta untuk membantu saudara-saudara seiman yang berkekurangan di gereja Yerusalem.

Firman Tuhan hari ini memgingatkan kita dalam masa adven ini untuk menyiapkan hati, agar hidup ini dipenuhi oleh kasih karunia ALLAH, sehingga hidup diberkati untuk memuliakan namaNya dan hidup menjadi berkat bagi sesama.

Doa kita bersama, kiranya Roh Kudus memelihara  dan menyiapkan hati dan hidup kita untuk kemuliaan namanya  dan menjadi saksi Kristus. Amin. (SWRT)


Rabu, 11 Desember 2024

JANGAN TAKUT

Nats Bacaan : Yesaya 35:3-7





Dalam menghadapi pergumulan hidup seringkali tangan kita menjadi lemah dan lesu bahkan lutut kitapun menjadi goyah kita tak mampu lagi menghadapi permasalahan hidup yang menerpa kita. Ada banyak masalah yang terbentang di hadapan kita yang tidak bisa dihindari sering membuat kita bingung mana yang harus kita selesaikan terlebih dahulu bahkan kadang membuat putus asa seolah-olah menemui jalan buntu.

Firman Tuhan hari ini akan memberikan kita kekuatan baru untuk menghadapi pergumulan hidup yang berat tersebut. Yesaya menuiskan sebuah prinsip penting bagi kita yaitu agar kita menguatkan tangan yang lemah, lesu dan meneguhkan lutut yang goyah (ayat 3). Tangan yang lemah lesu berbicara tentang orang-orang yang tidak mampu melakukan hal lain yaitu orang-orang yang sudah mengalami masalah yang berat sehingga tidak tahu harus berbuat apa sedangkan lutut yang goyah menggambarkan orang-orang yang sudah tidak bisa berdiri dan bangkit karena masalah kehidupan yang setiap hari dihadapinya.

Firman Tuhan hari ini memberi tugas kepada kita agar kita harus menguatkan tangan  yang letih lesu dan meneguhkan lutut yang sudah goyah. Hal ini berarti kita harus membantu orang-orang yang memerlukan dukungan kita di manapun mereka berada.

Tuhan Yesus sudah memberikan contoh yang konkrit ketika berada di dalam dunia hidup bersama dengan masyarakat di mana Tuhan Yesus banyak melakukan mujizat misalnya merubah air menjadi anggur, memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan, yang lumpuh disembuhkan sehingga dapat berjalan, yang buta disembuhkan sehingga dapat melihat, yang sudah mati dibanagkitkan dll. Oleh karena itu pada saat ini Tuhan Yesus minta kepada kita agar kitapun menyampaikan kabar suka cita itu kepada orang-orang yang membutuhkan. Yang tadi digambarkan sebagai orang yang tangannya lemah lesu dan kakinya sudah goyah.

Bagaimana dengan kita ketika kita sendiri menghadapi pergumulan yang berat?. Apakah tangan kita menjadi lemah lesu dan kaki kita goyah? Jangan takut  karena ada Allah yang siap untuk menguatkan dan menolong kita. Amin! (YS)

DOA
Ya Tuhan mampukan kami untuk dapat menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan kami, dan kuatkan kami ketika kami sendiri mengalami banyak pergumulan dalam hidup kami sehari-hari
. Amin!

Senin, 09 Desember 2024

PERSIAPKAN HATIMU UNTUK TUHAN

Bacaan : 
Maleakhi 3 : 1 – 6, Lukas 1 : 67 – 79, Lukas 3 : 1 – 6, Filipi 1 : 3-11





Biasanya diberitakan akan adanya kedatangan tamu agung atau seorang pemimpin /atasan yang akan hadir untuk kunjungan dalam suatu peristiwa yang penting atau momen tertentu, pastilah akan adanya suatu persiapan dan penyambutan  yang sangat istimewa  kepada tamu yang terhormat. Dan bagaimana cara memberikan penghormatan tersebut, misalnya dengan mempersiapkan jalan yang akan dilalui, masyarakat dipinggir jalan dengan membawa dan melambaikan bendera apabila yang datang seorang pemimpin besar  dan punya kuasa, temtu juga untuk jamuanBahkan penyambutan  pesta yang meriah dll. dan penghormatan yang kita berikan lebih dari pada lainnya.

    Disebutkan dalam kitab Maleakhi 3 yang sudah disiratkan bahwa Allah akan mengutus orang yang dipilihNya untuk mempersiapkan jalan kedatangan seorang raja yang dinanti-nantikan turun ke dunia untuk suatu tujuan atau misi yang akan diberitakan kepada dunia (manusia) yaitu keselamatan yang menjadi berita sukacita  dan untuk mengingatkan dan meluruskan jalan supaya mereka/ orang-orang hidup kudus dan taat. Nah seorang raja yang dinantikan oleh semua orang itu ialah Tuhan Yesus yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu, wilayah dan tempat, temtu yang seharusnya kita berikan penyambutan yang lebih istimewa bukan dengan baju baru, rumah baru, dan segala pernak pernik, akan tetapi dengan hati dipersiapkan/dipersembahkan untuk hidup yang kudus . atau hanya sebagai sesuatu hal yang biasa saja atau hanya sekedar sebuah momen saja tanpa menyahayati makna akan kedatanganNya.

     Dalam kitab Filipi 1 : 3-11 Rasul Paulus memberitakan bahwa Tuhan memulai pekerjaan baru hingga sampai selesai, yang berarti bahwa Tuhan turut campur tangan dan bekerja dalam setiap kehidupan manusia di muka bumi. Kalau Tuhan yang sudah memulai pasti Tuhan akan bertanggung jawab atas saudara terhadap apa yang yang dikerjakan. Dan kita sebagai orang percaya( kristen) harusnya mempunyai jiwa yang optimis dan  menaruh harapan kepada Tuhan saja. Untuk tetap yakin dan optimis semua pasti ada jalannya. Hal yang paling penting adalah tetap berdoa dan mengucap syukur setiap saat, supaya hidupmu tahu berterima kasih. Tuhanlah yang menjadi sumber jawaban.

     Di akhir renungan ini apa yang disampaikan oleh orang pilihan yang diutus oleh Tuhan seperti Yohanes ia berseru-seru  dipadang gurun agar supaya luruskan jalan yang akan dilalui, yang berlubang untuk ditimbunya agar supaya rata yang artinya bahwa hendaklah kita mempersiapkan diri kita dengan hati yang bertobat dan hidup taat supaya berkenan dengan kedatangan Tuhan Yesus yang lahir ke dalam hati kita dan yang sebentar akan kita peringati  di hari Natal itu. kiraNya Tuhan menolong dan memampukan kita,  Tuhan Yesus memberkati. (RTW)
      
Doa :
Terima atas kedatangan Mu ke dalam dunia untuk menyelamatkan kami orang berdosa. Ajar kami untuk mempersiapkan hati kami untuk hidup taat dan bertobat agar menjadi persembahan yang harum bagi Mu.
 


Jumat, 06 Desember 2024

HIDUP ITU BERARTI

Nats Bacaan : 
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan ( Filipi 1 : 21 )




    Seorang ahli ilmu jiwa asal Austria bernama Viktor Franki dipenjara oleh Nasi selama masa pembantaian besar-besaran. Saat dibebaskan, ia menulis buku berjudul Mans Search For Meaning (Pencarian Manusia Akan Makna Hidup), yang menjadi buku terlaris sepanjang masa. Dalam buku ini, Franki membagikan semua pelajaran penting yang ia petik dari penderitaannya : “Saya berani berkata bahwa di dunia ini tidak ada yang dapat benar-benar menolong seseorang untuk terus bertahan hidup, bahkan dalam situasi terburuk sekalipun, selain pemahaman bahwa sesungguhnya hidup seseorang itu berarti”

     Rasul Paulus juga mengalami berulang kali penderitaan (II Korintus 11 : 23-27). Ia tentu memiliki tujuan yang membuatnya tetap bertahan. Ia mengatakan pada pemimpin jemaat di Efesus :” Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah” (Kisah Para Rasul 20 : 24). Hanya ketika kita dapat memaknai panggilan Kristus dalam hidup kita, maka kita akan memahami betapa berartinya hidup ini.

     Memberitakan Injil dan menjadi saksi Kristus adalah panggilan hidup kita. Sehingga sekalipun kita sedang menghadapi masa-masa yang berat dalam hidup, hal itu tidak akan melemahkan semangat dan sukacita kita untuk melayani Tuhan. Tuhan memanggil kita untuk menjadi alat kemuliaanNya di bumi, artinya hidup kita harus mencerminkan kemuliaan Kristus dengan mempraktikkan firman dan tegas terhadap dosa, serta berani melawan semua hal yang bertentangan dengan firman Tuhan. Inilah yang disebut panggilan hidup Kristen. Apapun kondisinya, hidup kita berarti. Kita akan memahami betapa berartiny hidup ini ketika dapat memaknai panggilan Kristus. (MJ)

Doa : Bapa mohon bimbingan Roh Kudusmu agar kami tetap dapat berjalan dalam kebenaranMu Amiin.


Rabu, 04 Desember 2024

BELAJAR MENGAMPUNI DAN MENGASIHI

Nats Bacaan : Lukas 11: 29-32



Saudara" yg dikasihi Tuhan.

Setiap Manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Disadari atau tidak, sebagai manusia yg penuh dosa tak pernah lepas dari perbuatan yg buruk di mata Tuhan.

PERTOBATAN merupakan sebuah kata yang familiar dan sekaligus perintah yang sering disebut dalam Kitab Suci untuk dijalankan oleh umat manusia. Perintah ini gampang diucapkan, tetapi tak mudah dilakukan. Pertobatan di satu sisi merupkan pilihan kita, tetapi di sisi yang lain merupakan karunia Allah berkat tuntunan Roh Kudus. Nabi Yunus diutus Tuhan untuk mewartakan pertobatan kepada orang-orang Niniwe. Seruan pertobatan itu sampai pada raja, maka seluruh kota diperintahkan untuk bertobat. Bahkan Raja membuat perintah agar semua orang Niniwe berpuasa dan memakai pakaian berkabung. Oleh karena itu, Allah berbalik dari murka-Nya dan menerima pertobatan raja beserta penduduk kota itu. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah menanggapi permohonan umat-Nya yang bertekun dalam doa dan mau memperbarui dirinya.

Orang Yahudi dan para ahli taurat selalu menuntut tanda kepada Yesus. Permintan itu seolah-olah menunjukkan bahwa mereka merupakan orang-orang yang terbuka pada ajaran Yesus, namun sesungguhnya mereka menutup hati dan merasa diri lebih benar daripada yang lain. Yesus menegur mereka dengan keras: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat.” Kehadiran Yunus dan Yesus sebenarnya merupakan sebuah tanda dan ajakan bertobat. Pertobatan selalu menjadi pintu gerbang untuk mendapatkan pengampunan Allah.

Banyak orang bertanya apakah Allah mau mengampuni orang yang bertobat. Pertanyaan ini sebetulnya keliru. Seharusnya yang patut ditanyakan ialah apakah saya mau bertobat atau tidak. Allah selalu memberikan pengampunan kepada mereka yang mau bertobat. Sebab, Ia adalah Kasih dan Maha Pengampun. Namun, kita kerap menunda bahkan mengabaikan sikap tobat oleh sebab ketegaran hati. Percayalah, tak ada pengampunan tanpa keinginan untuk memohonkan rahmat dan melakukan pertobatan.

Kita harus mau bertobat kalau ingin Selamat dan mendapat Kasih dan Pengampunan. (TR)


Pokok Doa : 

Peka terhadap panggilan Tuhan.


Selasa, 03 Desember 2024

DOA YANG RENDAH HATI

 Nats Bacaan :

Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia dihadapan Tuhan sambil berkata : ,"  Siapakah aku ini ya Tuhan Allah dan siapakah keluargaku sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini ? ( 2 Samuel 7 : 18)



Ketika berdoa, kita sedang berhadapan dan berkomunikasi dengan Dia yang Mahabesar, Mahakuasa, Mahamulia dan Mahakudus. Di hadapan Allah yang seperti itu, betapa kecil dan hinanya manusia. Dalam kesadaran seperti itu, selayaknya kita bersikap seperti Daud dalam doanya kepada Tuhan. Daud sangat hormat, khusyuk, sungguh-sungguh, sopan, tertib, penuh iman, dan taat kepada Tuhan.

Sering kali manusia bersikap tidak pantas di hadapan Allah dan manusia, yaitu menyombongkan diri karena merasa kaya, kuat, pandai, berkedudukan tinggi. Bahkan menyombongkan kerohanian karena merasa telah tekun berbakti kepada Tuhan serta telah berusaha melakukan segala sesuatu berdasarkan firman Tuhan.

Daud sebaliknya. Ia memberikan teladan kerendahan hati. Ia bersikap serendah-rendahnya di hadapan Allah yang Mahatinggi. Ia sadar akan keberadaannya. Daud takjub kepada Allah (19-22). Tidak ada yang seperti Allah (22). Allah yang juga telah menyelamatkan umat-Nya (23). Daud takjub, bersyukur, dan dengan rendah hati berdoa kepada Allah memohon berkat-Nya (24-29)

Sikap rendah hati itu tidak hanya ditunjukkan dalam doa saja, tetapi juga dinyatakan dalam seluruh hidup kita. Sikap rendah hati harus mendasari dan mewarnai perilaku kita dalam hidup sehari-hari, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama, siapa pun dia dan apa pun latar belakang hidupnya.

Ada pepatah yang mengatakan: "Kerendahan hati adalah kekuatan singa yang diwujudkan dalam lembutnya burung dara". Marilah kita selalu berusaha bersikap rendah hati, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama. Jauhkanlah diri kita dari sikap dan perilaku sombong yang selalu meninggikan diri sendiri di hadapan orang lain, terlebih di hadapan Tuhan. Tetaplah rendah hati dan berbuat yang terbaik dalam hidup ini dan bagi kehidupan ini. (MD)

Doa: Bukalah mata hati kami untuk takjub melihat kebaikan-Mu dan dengan rendah hati menyembah-Mu selama hidup kami.


Minggu, 01 Desember 2024

JANJI HIDUP TENTRAM

Nats Bacaan  : Yeremia 33 : 16
Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram.
Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil : TUHAN keadilan kita !
 



 
    Dunia dengan isinya termasuk manusia itu dicipta Tuhan dalam keadaan baik. Istilahnya bagi manusia dicipta serupa dan seggambar Allah atau menurut peta dan tauladan Allah berbeda dengan makluk lain seperti binatang atau tumbuhan.

    Akan tetapi oleh karena dosa atau kuasa kegelapan, manusia itu menjadi rusak, hidup manusia jatuh dalam ancaman hukuman dosa yaitu kematian hingga tidak tentram. Manusia lebih memilih menuruti godaan iblis sumber kerusakan daripada menurut kehendak Allah sebagai sumber kehidupan. Jadi sekarang manusia hidup dalam ketidaktentraman atau hidup dalam kegelapan.

    Melalui nabi Yeremia Tuhan Allah menubuatkan akan datangnya Sang Mesias yang akan membuat manusia yang bertaubat dan percaya akan memperoleh kehidupan yang tenteram dan kekal. Mereka yang demikian akan disamakan kaum Yehuda dan Israel. Dan mereka akan disebut kaum yang dibebaskan. Tuhan mereka disebut Tuhan keadilan mereka.

    Mengapa disebut Tuhan keadilan ? Karena yang dijanjikan yaitu Anak Manusia telah memenuhi tuntutan hukuman dosa yaitu hukuman kematian dan itu telah dilaksanakan di kayu salib. Anak manusia Yesus Kristus telah menderita sengsara sampai wafat memikul hukuman dosa manusia hingga dengan demikian keadilah Illahi terpenuhi di kayu salib Golgota.

    Kapan nubuat Yeremia ini terlaksana ? Yaitu pada hari Natal, hari hadirnya Anak Manusia di Betlehem. Yesus Kristus telah hadir. Ini fakta sejarah. Janji Allah Bapa yang akan hadir sebagai penebus dosa telah terlaksana.

    Kita mendengar masa Advent yaitu masa penantian datangnya Yesus Kristus. Baik itu datangnya yang pertama yang sudah terjadi maupun yang kedua yang akan datang.

    Anak manusia sudah lahir. Yang mempercayai janji itu memperoleh hidup yang tentram karena hidupnya tidak lagi diancam kematian. Kristus telah membebaskan umat manusia dari kematian. Kristus telah  bangkit dari kematian.

    Marilah kita sambut Natal dengan sukacita
    Tuhan Yesus memberkati kita.
    Amin. (S.Hs)
 
Doa :
“Siapkanlah hati kami menyambut datangnya Yesus Kristus sebagai Juru Selamat. Amin”
 

Sabtu, 30 November 2024

You're not in the driver's seat ; I am

Nats Bacaan : 
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.
Mazmur 25:4 




Bulan Juli 2022, Tuhan memberkati kami menjadi sepasang suami istri yang siap untuk hidup berumah tangga. Bagi pasangan suami istri, hal yang paling ditunggu adalah adanya sang buah hati. Tak lama setelah pernikahan kami, istri dinyatakan hamil. Sebagai pasangan muda, kehamilan istri menjadi kado terindah. Dua bulan berjalan, dokter menyatakan bahwa kehamilannya Blighted ovum (kehamilan kosong) dan akhirnya harus menjalani kuret. belum ada setahun, kami diberikan kesempatan kembali. Namun, kehamilan kedua ini dokter menyatakan hamil anggur dan kembali harus ada Tindakan kuret. Kuret yang dilakukan kedua ini cukup membuat trauma, hal ini dikarenakan harus ada kuret lanjutan untuk memastikan Rahim benar – benar bersih. Sedih dan trauma rasanya tidak akan hilang secepat membalikan tangan. Dengan adanya keguguran berulang yang dialami, membuat kami harus menunda kehamilan hingga 1 tahun untuk memastikan semua baik-baik saja dan trauma mulai menghilang.

Terkadang, Tuhan memang mengizinkan segala sesuatu terjadi pada kehidupan anaknya. Hal baik, tantangan dan rintangan semua tidak terjadi secara kebetulan, melainkan semua sudah Tuhan siapkan bagi anak-anaknya. Ketika hal baik itu datang, pasti kita akan mengucap syukur. Namun, bagimana jika hal kurang baik itu datang, apakah kita akan kecewa? Bertanya – tanya mengapa ini terjadi?

Mazmur 25 : 4 mengisahkan Raja Daud yang berdoa kepada Tuhan untuk menunjukkan jalan Tuhan. Doa memohon Tuhan memberitahukan jalan yang harus kita tempuh, lebih baik dari pada sekedar bertanya “mengapa ini terjadi?”. Tuhan sudah menyiapkan segalanya yang terbaik bagi kehidupan kita, bagi masa depan kita. Tuhan memberikan segalanya tepat pada waktuNya. Ada hal baik yang Tuhan berikan. Mungkin saat ini, kita yang menginginkan keturunan, mengalami keguguran, atau keturunan belum juga Tuhan berikan, mendorong kita untuk menjadi khawatir dan menjadi overthinking.

Berkat Tuhan tidak hanya dengan keturunan, namun ada begitu banyak berkat lain yang Tuhan berikan. Coba sejenak kita lihat sekeliling, apa yang Tuhan berikan kepada kita meskipun tak kita minta, namun itu sangat berguna bagi kita. Udara yang sejuk, teman yang baik, pekerjaan yang kita jalani, lingkungan yang nyaman, keluarga penuh damai sejahtera dan banyak lagi yang Tuhan berikan kepada kita.

Sebagai pengingat kita untuk tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan, Tuhan mengingatkan melalui 

Matius 16 : 24  “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya  dan mengikut Aku”

Jika kita lihat pada versi Bahasa inggris The Message

Matius 16 : 24 “ Then Jesus went to work on his disciples. "Anyone who intends to come with me has to let me lead. You're not in the driver's seat; I am. Don't run from suffering; embrace it. Follow me and I'll show you how.

Tuhan berkata You're not in the driver's seat; I am (Anda tidak berada di kursi pengemudi; Sayalah).

Tuhan sang driver, Dialah yang lebih tahu jalan mana yang harus kita tempuh. Tuhan kita sang Raja, Percaya, dan jalani dengan penuh iman, berkat Tuhan selalu ada untuk kita. ---Habs---


Rabu, 27 November 2024

Ingatlah Selalu Kebaikan Allah


"Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepada-Mu. Nehemia 9:6-15

 Otak manusia itu sungguh menakjubkan. Menurut penelitian, otak manusia itu bisa menyimpan data sebesar 2,5 petabyte atau setara dengan 2.500.000 gigabyte, atau dengan ketahanan TV selama 300 tahun. Luar biasa bukan? Tetapi, mengapa seiring berjalannya waktu dan usia, kita banyak lupa? Mungkin karena memori jangka pendek kita lebih terbatas ketimbang memori jangka panjang.

Oleh sebab itu, kita perlu melatih kembali cara kerja otak kita agar tidak mudah lupa. Salah satunya dengan mengingat. Saat kita mencoba untuk mengingat, kita sedang melatih otak agar bekerja dengan memberitahukan bahwa informasi ini penting, dan harus disimpan.

Bahkan lebih lanjut, memori otak itu terbentuk sejak usia kehamilan 4 bulan di dalam rahim, yang dikenal sebagai memori prenatal atau fetus.

Nehemia menuliskan sebuah peristiwa untuk mengajak umat membuka kembali ingatan pada masa lampau. Saat itu situasi umat sedang merendahkan diri.

Mereka berpuasa, mengenakan kain kabung, dan menaburkan tanah di atas kepala sebagai tanda penyesalan dosa (ayat 1). Umat diajak untuk tidak melupakan kebaikan Allah di masa lampau dari generasi ke generasi, dimulai dari kisah penciptaan dimana Allah memberikan hidup untuk semua makhluk (ayat. 6).

Perjanjian yang diadakan antara Allah dan nenek moyang mereka, yaitu Abraham (ayat. 7-8); peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah perbudakan di Mesir, serta penyertaan Allah selama mengembara di padang gurun (ayat: 9-12).Pengajaran yang diberikan melalui hukum-hukum-Nya (ayat :13-14), hingga pemeliharaan Allah melalui kebutuhan jasmani saat di padang gurun (ayat: 15).

Melalui ingatan ini, umat dituntun untuk menyadari siapakah diri mereka di hadapan Allah, mengakui dosa dan kesalahan, serta bisa memperbaharui komitmen iman di hadapan Allah.

Kita juga perlu mengingat akan kebaikan Allah sepanjang hidup. Hal-hal apa saja yang dapat kita ingat, sehingga kita semakin bersyukur, tidak hanya keselamatan yang sudah kita terima melalui Yesus Kristus Tuhan. Melainkan mulai mengingat dari hal-hal kecil yang sederhana, agar iman kita diperbaharui setiap waktu, semakin bertambah kuat dan teguh dalam mengikuti-Nya.ge2

 Doa: Ajarlah aku mengingat segala kebaikan-Mu, ya Tuhan.