Slide Show

Jumat, 20 Desember 2024

SEBUAH KETAATAN

Nats Bacaan :

Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau 
(Lukas 13 : 31)

 



Memberikan sebuah nasihat adalah hal yang baik. Namun, nasihat yang baik terkadang tidak disertai oleh maksud hati yang baik, atau dengan tujuan yang baik. Itulah yang dilakukan oleh beberapa orang Farisi terhadap Yesus.

Membaca dan merenungkan kata-kata beberapa orang Farisi Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau (Luk 13:31) ini muncul sebuah pertanyaan: Mengapa mereka berkata begitu kepada Yesus? Apakah mereka datang kepada Yesus dalam kapasitas sebagai utusan-utusan Herodes? Apakah mereka bermaksud mengusir Yesus dari wilayah kekuasaan Herodes Antipas? Atau ini malah merupakan sebuah nasihat baik atau peringatan mereka kepada Yesus, yang disampaikan demi keselamatan-Nya?

Apa pun maksud hati orang-orang Farisi dengan berkata begitu, Yesus tidak gentar sedikit pun. Yesus bukan seorang penakut. Ia bukan seorang yang ciut nyali-Nya. Ia bukan tipe orang yang mau didikte orang. Sebab, ketaatan mutlak hanya Dia berikan kepada Bapa-Nya. Oleh karena itu, kepada mereka Yesus balik berkata, Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu, ‘Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok dan pada hari ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem (Luk 13:32-33).

Kita perlu mencermati kata-kata Yesus ini dan merenungkannya. Pertama, Yesus diminta atau dinasihati supaya pergi dari wilayah Galilea dan Yesus pun ganti minta kepada mereka supaya pergi. Yesus minta atau menyuruh mereka supaya pergi, seolah-olah mereka adalah utusan-Nya. Yesus adalah seorang yang punya prinsip. Ia tidak mau didikte oleh siapa pun, apalagi oleh orang-orang Farisi dan para ahli Taurat Yahudi.

Kedua, Yesus menyebut Herodes Antipas sebagai “si serigala”. Serigala adalah lambang sebuah kelicikan yang keji. Selain itu, serigala juga dilukiskan sebagai makhluk yang tak berarti, apalagi jika diperlawankan dengan singa yang selalu tampil gagah, penuh wibawa dan perkasa. Serigala tidak ada apa-apanya. Artinya, Yesus tidak takut sedikit pun dengan ancaman Herodes Antipas.

Ketiga, Yesus merangkum seluruh karya-Nya dalam dua kalimat singkat: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok dan pada hari ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem. Tindakan pengusiran setan dipandang oleh Yesus sebagai bukti akan hadirnya Kerajaan Allah di tengah bangsa Yahudi (bdk. Luk 11:20). Demikian juga dengan tindakan-Nya dalam menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis. Allah menyertai Dia (bdk. Kis 10:38). Seluruh hidup, perjalanan dan karya Yesus dinaungi oleh Allah sendiri.

Keempat, Yesus mengatakan bahwa Ia mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok. Maksud-Nya, karya Yesus tidak berlangsung lama. Jadi, kalau Ia kini meninggalkan wilayah Galilea, bukan karena Ia merasa terancam oleh Herodes Antipas atau karena takut kepadanya, tetapi karena tidak lama lagi karya-Nya akan selesai. Ia sadar betul akan nasib-Nya yang akan segera digenapi: Kematian demi pengampunan dosa manusia (bdk. Mat 1:21; Ef 1:7). Dengan demikian, akan tergenapilah sejarah keselamatan bagi umat manusia.

Kelima, Yesus menegaskan Diri-Nya sebagai seorang nabi. Penginjil Lukas cukup sering menampilkan sosok Yesus sebagai seorang nabi (lih. Luk 7:16, 39; 24:19; Kis 3:22-26; 7:37). Tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem, kata Yesus. Ia sadar bahwa Kota Yerusalemlah tujuan perjalanan-Nya dan di sanalah tempat kematian-Nya. Di sanalah tempat Dia menyelesaikan pekerjaan-Nya. Di sanalah tempat Dia menyelesaikan seluruh kehendak Bapa-Nya: Lewat jalan kematian, dibunuh. Ia adalahs eorang nabi yang pemberani. Ia tidak takut mati. Ia berani mati asal orang-orang berdosa beroleh hidup oleh darah-Nya.

Seluruh hidup dan karya pelayanan Yesus dilakukan dalam ketaatan kepada Bapa yang mengutus-Nya ke dunia. Makananku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya, kata Yesus dalam Yoh 4:34. Inilah ketaatan Yesus. Setiap murid Yesus mesti belajar dari pada-Nya: Taat kepada kehendak Bapa dan tidak gentar akan derita yang akan menimpa Diri-Nya. Amin. (SAK)

Doa :

Terima kasih untuk teladan yang ENGKAU berikan kepada kami, ajar untuk kami juga melakukan kehendakMu Tuhan. Amin.

0 Comments:

Posting Komentar