Nats Bacaan :
"Taatilah pemimpin-pemimpinmu
dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai
orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan
melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan
membawa keuntungan bagimu." (Ibrani 13:17)
Ibrani 13:17 mengingatkan kita akan
pentingnya ketaatan dan penghormatan kepada pemimpin rohani dalam kehidupan
kita. Dalam konteks gereja, pemimpin rohani bukan hanya seorang gembala atau
pendeta, tetapi juga mereka yang diberikan tanggung jawab untuk menjaga dan
membimbing jemaat. Firman Tuhan ini memberikan tiga pelajaran penting yang
relevan bagi kehidupan kita sehari-hari.
1. Taat dan Tunduk kepada Pemimpin
Ketaatan dan ketundukan
bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti penghormatan kita kepada otoritas
yang Tuhan tetapkan. Pemimpin rohani dipilih dan ditugaskan oleh Tuhan untuk
menjaga pertumbuhan rohani kita. Terkadang, keputusan atau nasihat mereka
mungkin tidak mudah untuk diterima, terutama ketika itu menantang kenyamanan
atau keinginan pribadi kita. Namun, percaya bahwa Tuhan bekerja melalui mereka
mengajarkan kita untuk menyerahkan diri dalam ketaatan yang penuh iman.
Renungan: Apakah kita sering mendengarkan dan menaati
nasihat dari pemimpin rohani kita atau lebih sering bersikap skeptis dan
memberontak? Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam kerendahan hati dan
kesediaan untuk diajar.
2. Pemimpin Adalah Penjaga Jiwa Kita
Ayat ini menggambarkan
pemimpin rohani sebagai penjaga jiwa kita, yang harus mempertanggungjawabkan
tugasnya kepada Tuhan. Tanggung jawab ini sangat besar. Mereka tidak hanya
mengajar dan memimpin, tetapi juga memikul beban rohani jemaat. Oleh karena
itu, penting bagi kita untuk mendukung mereka, baik melalui doa, dorongan,
maupun tindakan nyata.
Renungan: Ketika pemimpin rohani melayani dengan sukacita,
dampaknya juga akan terasa dalam kehidupan kita sebagai jemaat.
3. Sukacita dalam Pelayanan
Ayat ini menekankan bahwa
pelayanan pemimpin rohani akan lebih efektif jika mereka melakukannya dengan
sukacita, bukan dengan keluh kesah. Sukacita mereka dipengaruhi oleh bagaimana
kita sebagai jemaat memberikan dukungan dan bekerja sama. Sikap kita dapat
menjadi sumber sukacita atau bahkan beban bagi mereka.
Renungan: Tuhan memanggil kita untuk menjadi bagian dari
komunitas yang saling membangun, bukan meruntuhkan.
Kesimpulan dan Aplikasi
Renungan ini mengajarkan
kita untuk hidup dalam ketaatan dan saling mendukung dalam komunitas iman.
Sebagai jemaat, kita dipanggil untuk menghormati pemimpin rohani dan mendoakan
mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, biarlah kita menjadi pribadi yang
memperkuat, bukan melemahkan tubuh Kristus. (nh)
Doa: Bapa sorgawi yang penuh kasih, ajarilah kami untuk
taat kepada pemimpin yang Engkau tetapkan. Berkatilah mereka agar tetap kuat
dalam menjalankan tugasnya. Pakailah kami untuk menjadi jemaat yang saling
mendukung dan membawa sukacita dalam pelayanan. Dalam nama Yesus Kristus kami
berdoa. Amin.
0 Comments:
Posting Komentar