Slide Show

Minggu, 22 Desember 2024

Putra Sulung

 


Ia-lah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ia-lah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu ( Kolose 1: 18)

Bacaan: Kejadian 25:19-28

Mazmur 113

Kolose 1: 15-20

 

Menjadi anak sulung ada enak dan tidak enaknya. Sebagai anak sulung, ia menjadi kebanggaan dari orangtuanya. Apa yang dikerjakan oleh si sulung senantiasa mendapat perhatian dari orangtuanya.

Bagaimana sekolahnya, bekerjanya atau keluarganya. Orangtua senantiasa menceritakan tentang si sulung kepadabanyak orang. Demikian juga  bagi adik adiknya, si sulung selalu menjadi teladan.

Itu seperti kakak, contoh kakakmu dan masih banyak lagi ungkapan orangtua tentang si sulung bagi adik adiknya.Sebagai yang disoroti, dijadikan teladan tentu tidak mudah untuk menjalani.

Dari kecil ia sudah mendapat tuntutan yang lebih dibanding yang lain. Bahkan terkadang hidupnya sudah diatur sedemikian rupa oleh orangtua.  Ia harus menjadi pibadi yang memuaskan keinginan orangtua dan menjadi kebanggaannya.

Karena itu, si sulung berupaya lebih dan lebih karena ia menjadi teladan bagi adik adiknya.

Tuhan Yesus adalah Anak Sulung, Ia adalah kepala tubuh yaitu jemaat. Sebagai Anak sulung Allah, Tuhan Yesus menjadi teladan bagi semua bangsa. Pengorbanan yang dilakukan olehNya mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya. Melalui salib dilaluinya karya penyelamatan umat manusia.

Manusia terperosok dalam dosa beroleh anugerah penyelamatan oleh karenaNya. Sebagai yang Sulung, Ia tak bercacat, Ia sempurna.Karya-Nya yang nyata yang dirasakan oleh umat manusia.

Karenanya pujian kemuliaan diagungkan baginya. Sebagaimana diungkapkan dalam Mazmur 113, pujian kepadanya dan nama-Nya dimasyurkan. Karya penyelamatan-Nya begitu mulia.

Ia yang hadir dalam rupa manusia , Ia yang merendahkan diri sedemikian rupa. Itu semua dilakukan karena kasih dan cinta-Nya pada ciptaan-Nya. Semua itu agar manusia yang hina diangkat begitu mulia.

Betapa mulianya kita sebagai yang kemudian dengan melihat Anak Sulung Allah dalam karya-Nya. Teladan sudah diberikan, pengorbanan telah dinyatakan. Langkah kita kedepan hanya tertuju pada-Nya, kita akan meniti turut dalam langkah langkah ajaib-Nya.

Kiranya Tuhan memampukan kita untuk terus fokus memandang Dia dan mengikutnya.

 

0 Comments:

Posting Komentar