Slide Show

Kamis, 19 Desember 2024

MELALUI SALIB KRISTUS JANJI PENGAMPUNAN DIWUJUDKAN

Bacaan Yeremia  31:31-34
NATS 31:34
“Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan : Kenallah TUHAN ! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka”. 




Kitab Yeremia ditulis nabi Yeremia pada tahun antara tahun 630-580 SM. Nabi ditunjuk oleh Allah untuk menyampaikan pesan-pesanNya kepada umat Israel dan mengajak Israel untuk bertobat dan kembali kepada Allah. Ia melayani sebagal nabi selama 40 tahun pada masa pemerintahan raja Yosia, Yoahas, Yoyakin, Yoyakhin, Zedekia.

Dalam nubuatnya ps 31-34 Allah berfirman bahwa akan datang waktunya bahwa Allah akan membebaskan mereka dan akan membawa pulang umatnya dari pembuangan ke tanah Yehuda dan memulihk. n mereka sebagai umat yang baru dan setia. Allah juga berfirman bahwa Ia akan memasukkan TauratNya kedalam hati umat Israel. Allah juga akan mengampuni mereka dan tidak mengingat dosa mereka lagi.

Di sini tindakan pengampunan sepihak  dari Allah dan merupakan dasar yang mendasari perjanjian baru.

Mengapa Allah perlu membuat perjanjian baru ? Karena nenek moyang mereka telah mengingkari perjanjian yang pernah dibuat di gunung Sinai. Menurut  perjanjian lama pengampunan dosa hanya akan diberikan Allah melalui korban persembahan hewan yang dipersembahkan kepada Tuhan melalui imam, karena mereka tidak setia maka Allah perlu membuat perjanjian baru.

Dalam perjanjian yang baru pengampunan dosa terjadi karena Allah yang baik berbelas kasih tidak menginginkan umatNya binasa sehingga mau berkorban dikayu salib menebus dosa-dosa kita, kita diampuni dilepaskan dari hukuman

Dalam kehidupan sehari-hari kita cenderung masih berdosa. Walau tidak setia Allah tetap setia. Maka sebagai konsekuensinya kitapun harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Berapa kali ? Tak terbatas. Ini bisa kita lakukan kalau Roh Kudus menolong kita. Amin. (CS TRI)


DOA

TERIMA KASIH ATAS PENGAMPUNAN YANG TUHAN SEDIAKAN BAGI KAMI. ROH KUDUS BANTU AGAR KAMI SETIA MELAKUKAN FIRMANMU. 

AMIN.


Senin, 16 Desember 2024

TAAT KEPADA PEMIMPIN

Nats Bacaan : 
"Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu." (Ibrani 13:17)

 



Ibrani 13:17 mengingatkan kita akan pentingnya ketaatan dan penghormatan kepada pemimpin rohani dalam kehidupan kita. Dalam konteks gereja, pemimpin rohani bukan hanya seorang gembala atau pendeta, tetapi juga mereka yang diberikan tanggung jawab untuk menjaga dan membimbing jemaat. Firman Tuhan ini memberikan tiga pelajaran penting yang relevan bagi kehidupan kita sehari-hari.

1. Taat dan Tunduk kepada Pemimpin
            Ketaatan dan ketundukan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti penghormatan kita kepada otoritas yang Tuhan tetapkan. Pemimpin rohani dipilih dan ditugaskan oleh Tuhan untuk menjaga pertumbuhan rohani kita. Terkadang, keputusan atau nasihat mereka mungkin tidak mudah untuk diterima, terutama ketika itu menantang kenyamanan atau keinginan pribadi kita. Namun, percaya bahwa Tuhan bekerja melalui mereka mengajarkan kita untuk menyerahkan diri dalam ketaatan yang penuh iman.

Renungan: Apakah kita sering mendengarkan dan menaati nasihat dari pemimpin rohani kita atau lebih sering bersikap skeptis dan memberontak? Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam kerendahan hati dan kesediaan untuk diajar.

2. Pemimpin Adalah Penjaga Jiwa Kita
            Ayat ini menggambarkan pemimpin rohani sebagai penjaga jiwa kita, yang harus mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Tuhan. Tanggung jawab ini sangat besar. Mereka tidak hanya mengajar dan memimpin, tetapi juga memikul beban rohani jemaat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendukung mereka, baik melalui doa, dorongan, maupun tindakan nyata.

Renungan: Ketika pemimpin rohani melayani dengan sukacita, dampaknya juga akan terasa dalam kehidupan kita sebagai jemaat.

3. Sukacita dalam Pelayanan
            Ayat ini menekankan bahwa pelayanan pemimpin rohani akan lebih efektif jika mereka melakukannya dengan sukacita, bukan dengan keluh kesah. Sukacita mereka dipengaruhi oleh bagaimana kita sebagai jemaat memberikan dukungan dan bekerja sama. Sikap kita dapat menjadi sumber sukacita atau bahkan beban bagi mereka.

Renungan: Tuhan memanggil kita untuk menjadi bagian dari komunitas yang saling membangun, bukan meruntuhkan.

Kesimpulan dan Aplikasi
            Renungan ini mengajarkan kita untuk hidup dalam ketaatan dan saling mendukung dalam komunitas iman. Sebagai jemaat, kita dipanggil untuk menghormati pemimpin rohani dan mendoakan mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, biarlah kita menjadi pribadi yang memperkuat, bukan melemahkan tubuh Kristus. (nh)

Doa: Bapa sorgawi yang penuh kasih, ajarilah kami untuk taat kepada pemimpin yang Engkau tetapkan. Berkatilah mereka agar tetap kuat dalam menjalankan tugasnya. Pakailah kami untuk menjadi jemaat yang saling mendukung dan membawa sukacita dalam pelayanan. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

Minggu, 15 Desember 2024

TUNJUKKAN BUAH PERTOBATANMU

Nats Bacaan Lukas 3:8  :
"Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!" 




Yohanes pembaptis membaptiskan banyak orang.  Datang pula orang lebih banyak lagi minta dibaptis, Yohanes merasa ada sesuatu yang janggal.  Yakni mereka tidak tahu apa tujuan baptis.

Mereka anggap bahwa baptis hanya sebagai sarana hidup di dunia ini.  Sedangkan Yohanes mengajar mereka untuk mencari hidup yang akan datang, yakni hidup kekal bersama Allah.

Oleh sebab itu Yohanes minta mereka;
"Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! ". (Fil.4:5)
 
Jadi tujuan baptis Yohanes adalah untuk menuju hidup yang akan datang.  Terlebih dahulu mereka harus bertobat, lalu menunjukkan kebaikan kebaikan sebagai tanda pertobatan. Barulah mereka dibaptis.
Mereka tidak boleh hanya mengandalkan Abraham sebagai bapaknya orang percaya  dan ingin ikut diselamatkan.  Itu tidak mungkin, sebab Abraham pun adalah orang berdosa yang harus bertobat.
 
Seyogyanya mereka pun harus menunjukkan kebaikan kepada banyak orang sebagai buah pertobatan.  Jadi jelas bahwa mereka haruslah sudah bertobat dulu, kemudian menghasilkan buah sebagai tanda pertobatannya.
 
Orang yang menunjukkan perbuatan baiknya disertai dengan doa kepada Tuhan akan membuat orang lain menjadi lebih percaya bahwa dia bersungguh sungguh memiliki niat baik yang tak terbantahkan.
 
Itulah pertobatan yang disertai bukti bukti kehidupan rohani sehingga orang lain pun memandang dia sebagai petobat yang patut dihargai. (WDYTR)

DOA :
"Ya Tuhan, kami ingin sungguh sungguh bertobat dari kejahatan kami. Terimalah kami ya Tuhan". Amen.

Sabtu, 14 Desember 2024

ARTI SEBUAH NAMA

Nats Bacaan : Lukas 1 : 63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini : "Namanya adalah Yohanes". Dan merekapun heran semuanya.




Dalam budaya Jawa, pemberian nama anak yang baru lahir, sudah dipersiapkan jauh sebelumnya. Ada keyakinan bahwa akan membawa anak dalam kehidupan selanjutnya. Contoh nama Rahayu  hidupnya penuh kebahagiaan ; nama Sugiharto hidupnya penuh berkah. Pemberian nama harus sesuai dengan status sosialnya, bila tidak akan berakibat buruk anak, seperti sakit-sakitan. Kepercayaan budaya Jawa seperti itulah.

Firman Tuhan pada hari ini mengisahkan  tentang persiapan kedatangan Mesias, melalui kelahiran  Yohanes Pembabtis. Kemudian genaplah bulanya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki (Luk 1 : 57)  Orang-orang meminta namanya seperti nama ayahnya.

Pada saat itu Zakharia  bapaknya masih kelu tidak bisa bicara, karena pada saat bertugas di Bait Allah tidak percaya berita yang disampaikan malaekat bahwa isterinya akan mengandung.

Pada Lukas 1 : 63 Ia (Zakharia) meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata Namanya YOHANES dan  merekapun heran semuanya.
 
Nama Yohanes dari bahasa Yunani yang artinya Tuhan adalah baik / pemurah (wikipedia) Yohanes diberi gelar Pembabtis karena pekerjaannya yaitu membabtis orang-orang Israel untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus.
 
Pada saat ini kita sedang  masa adven II,  marilah kita mempersiapkan hati dan pikiran untuk menyambut kedatangan Mesias.
 
Tuhan Yesus memberkati.
Amin🙏

Kamis, 12 Desember 2024

MENYIAPKAN HATI UNTUK MENYAMBUT KEDATANGAN KRISTUS, AGAR HIDUP KITA DIPERKAYA OLEH KASIHNYA

 Bacaan Leksionari : Amos 6:1-8,Yesaya 12:2-6,2 Korintus 8: 1-15.............

 "....bahwa IA yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun IA kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinanNya" (2 korintus 8: 9.b)



Kita orang berdosa yang miskin di hadapan ALLAH, bahkan harus binasa, namun karena Kristus kita telah menerima anugerah, dimerdekakan dari dosa, dan menerima hidup yang diperkaya oleh kekayaan kekal Tuhan Yesus Kristus, yaitu oleh karya Roh Kudus.

Kita boleh menerima iman, iman yang menyelamatkan, kita boleh menerima pengharapan, pengharapan hidup kekal sorgawi, kita boleh menerima kasih , kasih yang berkorban, dan kasih karunia Allah dianugerahkan bagi kita

Kasih karunia ALLAH adalah hadirnya kuasa dan kasih ALLAH melalui Tuhan Yesus Kristus, sehingga kita dimungkinkan untuk menjalani hidup dalam damai, hidup yang berkenan kepada ALLAH, itulah hidup yang diperkaya oleh kekayaan kekal Tuhan Yesus.

Kita bersyukur  dengan suka cita seperti  jemaat di Makedonia yang walaupun mengalami penderitaan berat, dan hidup dalam kekurangan (miskin), namun dimampukan untuk mendukung pekabaran Injil yang dilakukan oleh Rasul Paulus dan mengumpulkan persembahan  untuk kemuliaan ALLAH serta untuk membantu saudara-saudara seiman yang berkekurangan di gereja Yerusalem.

Firman Tuhan hari ini memgingatkan kita dalam masa adven ini untuk menyiapkan hati, agar hidup ini dipenuhi oleh kasih karunia ALLAH, sehingga hidup diberkati untuk memuliakan namaNya dan hidup menjadi berkat bagi sesama.

Doa kita bersama, kiranya Roh Kudus memelihara  dan menyiapkan hati dan hidup kita untuk kemuliaan namanya  dan menjadi saksi Kristus. Amin. (SWRT)


Rabu, 11 Desember 2024

JANGAN TAKUT

Nats Bacaan : Yesaya 35:3-7





Dalam menghadapi pergumulan hidup seringkali tangan kita menjadi lemah dan lesu bahkan lutut kitapun menjadi goyah kita tak mampu lagi menghadapi permasalahan hidup yang menerpa kita. Ada banyak masalah yang terbentang di hadapan kita yang tidak bisa dihindari sering membuat kita bingung mana yang harus kita selesaikan terlebih dahulu bahkan kadang membuat putus asa seolah-olah menemui jalan buntu.

Firman Tuhan hari ini akan memberikan kita kekuatan baru untuk menghadapi pergumulan hidup yang berat tersebut. Yesaya menuiskan sebuah prinsip penting bagi kita yaitu agar kita menguatkan tangan yang lemah, lesu dan meneguhkan lutut yang goyah (ayat 3). Tangan yang lemah lesu berbicara tentang orang-orang yang tidak mampu melakukan hal lain yaitu orang-orang yang sudah mengalami masalah yang berat sehingga tidak tahu harus berbuat apa sedangkan lutut yang goyah menggambarkan orang-orang yang sudah tidak bisa berdiri dan bangkit karena masalah kehidupan yang setiap hari dihadapinya.

Firman Tuhan hari ini memberi tugas kepada kita agar kita harus menguatkan tangan  yang letih lesu dan meneguhkan lutut yang sudah goyah. Hal ini berarti kita harus membantu orang-orang yang memerlukan dukungan kita di manapun mereka berada.

Tuhan Yesus sudah memberikan contoh yang konkrit ketika berada di dalam dunia hidup bersama dengan masyarakat di mana Tuhan Yesus banyak melakukan mujizat misalnya merubah air menjadi anggur, memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan, yang lumpuh disembuhkan sehingga dapat berjalan, yang buta disembuhkan sehingga dapat melihat, yang sudah mati dibanagkitkan dll. Oleh karena itu pada saat ini Tuhan Yesus minta kepada kita agar kitapun menyampaikan kabar suka cita itu kepada orang-orang yang membutuhkan. Yang tadi digambarkan sebagai orang yang tangannya lemah lesu dan kakinya sudah goyah.

Bagaimana dengan kita ketika kita sendiri menghadapi pergumulan yang berat?. Apakah tangan kita menjadi lemah lesu dan kaki kita goyah? Jangan takut  karena ada Allah yang siap untuk menguatkan dan menolong kita. Amin! (YS)

DOA
Ya Tuhan mampukan kami untuk dapat menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan kami, dan kuatkan kami ketika kami sendiri mengalami banyak pergumulan dalam hidup kami sehari-hari
. Amin!

Senin, 09 Desember 2024

PERSIAPKAN HATIMU UNTUK TUHAN

Bacaan : 
Maleakhi 3 : 1 – 6, Lukas 1 : 67 – 79, Lukas 3 : 1 – 6, Filipi 1 : 3-11





Biasanya diberitakan akan adanya kedatangan tamu agung atau seorang pemimpin /atasan yang akan hadir untuk kunjungan dalam suatu peristiwa yang penting atau momen tertentu, pastilah akan adanya suatu persiapan dan penyambutan  yang sangat istimewa  kepada tamu yang terhormat. Dan bagaimana cara memberikan penghormatan tersebut, misalnya dengan mempersiapkan jalan yang akan dilalui, masyarakat dipinggir jalan dengan membawa dan melambaikan bendera apabila yang datang seorang pemimpin besar  dan punya kuasa, temtu juga untuk jamuanBahkan penyambutan  pesta yang meriah dll. dan penghormatan yang kita berikan lebih dari pada lainnya.

    Disebutkan dalam kitab Maleakhi 3 yang sudah disiratkan bahwa Allah akan mengutus orang yang dipilihNya untuk mempersiapkan jalan kedatangan seorang raja yang dinanti-nantikan turun ke dunia untuk suatu tujuan atau misi yang akan diberitakan kepada dunia (manusia) yaitu keselamatan yang menjadi berita sukacita  dan untuk mengingatkan dan meluruskan jalan supaya mereka/ orang-orang hidup kudus dan taat. Nah seorang raja yang dinantikan oleh semua orang itu ialah Tuhan Yesus yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu, wilayah dan tempat, temtu yang seharusnya kita berikan penyambutan yang lebih istimewa bukan dengan baju baru, rumah baru, dan segala pernak pernik, akan tetapi dengan hati dipersiapkan/dipersembahkan untuk hidup yang kudus . atau hanya sebagai sesuatu hal yang biasa saja atau hanya sekedar sebuah momen saja tanpa menyahayati makna akan kedatanganNya.

     Dalam kitab Filipi 1 : 3-11 Rasul Paulus memberitakan bahwa Tuhan memulai pekerjaan baru hingga sampai selesai, yang berarti bahwa Tuhan turut campur tangan dan bekerja dalam setiap kehidupan manusia di muka bumi. Kalau Tuhan yang sudah memulai pasti Tuhan akan bertanggung jawab atas saudara terhadap apa yang yang dikerjakan. Dan kita sebagai orang percaya( kristen) harusnya mempunyai jiwa yang optimis dan  menaruh harapan kepada Tuhan saja. Untuk tetap yakin dan optimis semua pasti ada jalannya. Hal yang paling penting adalah tetap berdoa dan mengucap syukur setiap saat, supaya hidupmu tahu berterima kasih. Tuhanlah yang menjadi sumber jawaban.

     Di akhir renungan ini apa yang disampaikan oleh orang pilihan yang diutus oleh Tuhan seperti Yohanes ia berseru-seru  dipadang gurun agar supaya luruskan jalan yang akan dilalui, yang berlubang untuk ditimbunya agar supaya rata yang artinya bahwa hendaklah kita mempersiapkan diri kita dengan hati yang bertobat dan hidup taat supaya berkenan dengan kedatangan Tuhan Yesus yang lahir ke dalam hati kita dan yang sebentar akan kita peringati  di hari Natal itu. kiraNya Tuhan menolong dan memampukan kita,  Tuhan Yesus memberkati. (RTW)
      
Doa :
Terima atas kedatangan Mu ke dalam dunia untuk menyelamatkan kami orang berdosa. Ajar kami untuk mempersiapkan hati kami untuk hidup taat dan bertobat agar menjadi persembahan yang harum bagi Mu.