Slide Show

Kamis, 12 Desember 2024

MENYIAPKAN HATI UNTUK MENYAMBUT KEDATANGAN KRISTUS, AGAR HIDUP KITA DIPERKAYA OLEH KASIHNYA

 Bacaan Leksionari : Amos 6:1-8,Yesaya 12:2-6,2 Korintus 8: 1-15.............

 "....bahwa IA yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun IA kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinanNya" (2 korintus 8: 9.b)



Kita orang berdosa yang miskin di hadapan ALLAH, bahkan harus binasa, namun karena Kristus kita telah menerima anugerah, dimerdekakan dari dosa, dan menerima hidup yang diperkaya oleh kekayaan kekal Tuhan Yesus Kristus, yaitu oleh karya Roh Kudus.

Kita boleh menerima iman, iman yang menyelamatkan, kita boleh menerima pengharapan, pengharapan hidup kekal sorgawi, kita boleh menerima kasih , kasih yang berkorban, dan kasih karunia Allah dianugerahkan bagi kita

Kasih karunia ALLAH adalah hadirnya kuasa dan kasih ALLAH melalui Tuhan Yesus Kristus, sehingga kita dimungkinkan untuk menjalani hidup dalam damai, hidup yang berkenan kepada ALLAH, itulah hidup yang diperkaya oleh kekayaan kekal Tuhan Yesus.

Kita bersyukur  dengan suka cita seperti  jemaat di Makedonia yang walaupun mengalami penderitaan berat, dan hidup dalam kekurangan (miskin), namun dimampukan untuk mendukung pekabaran Injil yang dilakukan oleh Rasul Paulus dan mengumpulkan persembahan  untuk kemuliaan ALLAH serta untuk membantu saudara-saudara seiman yang berkekurangan di gereja Yerusalem.

Firman Tuhan hari ini memgingatkan kita dalam masa adven ini untuk menyiapkan hati, agar hidup ini dipenuhi oleh kasih karunia ALLAH, sehingga hidup diberkati untuk memuliakan namaNya dan hidup menjadi berkat bagi sesama.

Doa kita bersama, kiranya Roh Kudus memelihara  dan menyiapkan hati dan hidup kita untuk kemuliaan namanya  dan menjadi saksi Kristus. Amin. (SWRT)


Rabu, 11 Desember 2024

JANGAN TAKUT

Nats Bacaan : Yesaya 35:3-7





Dalam menghadapi pergumulan hidup seringkali tangan kita menjadi lemah dan lesu bahkan lutut kitapun menjadi goyah kita tak mampu lagi menghadapi permasalahan hidup yang menerpa kita. Ada banyak masalah yang terbentang di hadapan kita yang tidak bisa dihindari sering membuat kita bingung mana yang harus kita selesaikan terlebih dahulu bahkan kadang membuat putus asa seolah-olah menemui jalan buntu.

Firman Tuhan hari ini akan memberikan kita kekuatan baru untuk menghadapi pergumulan hidup yang berat tersebut. Yesaya menuiskan sebuah prinsip penting bagi kita yaitu agar kita menguatkan tangan yang lemah, lesu dan meneguhkan lutut yang goyah (ayat 3). Tangan yang lemah lesu berbicara tentang orang-orang yang tidak mampu melakukan hal lain yaitu orang-orang yang sudah mengalami masalah yang berat sehingga tidak tahu harus berbuat apa sedangkan lutut yang goyah menggambarkan orang-orang yang sudah tidak bisa berdiri dan bangkit karena masalah kehidupan yang setiap hari dihadapinya.

Firman Tuhan hari ini memberi tugas kepada kita agar kita harus menguatkan tangan  yang letih lesu dan meneguhkan lutut yang sudah goyah. Hal ini berarti kita harus membantu orang-orang yang memerlukan dukungan kita di manapun mereka berada.

Tuhan Yesus sudah memberikan contoh yang konkrit ketika berada di dalam dunia hidup bersama dengan masyarakat di mana Tuhan Yesus banyak melakukan mujizat misalnya merubah air menjadi anggur, memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan, yang lumpuh disembuhkan sehingga dapat berjalan, yang buta disembuhkan sehingga dapat melihat, yang sudah mati dibanagkitkan dll. Oleh karena itu pada saat ini Tuhan Yesus minta kepada kita agar kitapun menyampaikan kabar suka cita itu kepada orang-orang yang membutuhkan. Yang tadi digambarkan sebagai orang yang tangannya lemah lesu dan kakinya sudah goyah.

Bagaimana dengan kita ketika kita sendiri menghadapi pergumulan yang berat?. Apakah tangan kita menjadi lemah lesu dan kaki kita goyah? Jangan takut  karena ada Allah yang siap untuk menguatkan dan menolong kita. Amin! (YS)

DOA
Ya Tuhan mampukan kami untuk dapat menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan kami, dan kuatkan kami ketika kami sendiri mengalami banyak pergumulan dalam hidup kami sehari-hari
. Amin!

Senin, 09 Desember 2024

PERSIAPKAN HATIMU UNTUK TUHAN

Bacaan : 
Maleakhi 3 : 1 – 6, Lukas 1 : 67 – 79, Lukas 3 : 1 – 6, Filipi 1 : 3-11





Biasanya diberitakan akan adanya kedatangan tamu agung atau seorang pemimpin /atasan yang akan hadir untuk kunjungan dalam suatu peristiwa yang penting atau momen tertentu, pastilah akan adanya suatu persiapan dan penyambutan  yang sangat istimewa  kepada tamu yang terhormat. Dan bagaimana cara memberikan penghormatan tersebut, misalnya dengan mempersiapkan jalan yang akan dilalui, masyarakat dipinggir jalan dengan membawa dan melambaikan bendera apabila yang datang seorang pemimpin besar  dan punya kuasa, temtu juga untuk jamuanBahkan penyambutan  pesta yang meriah dll. dan penghormatan yang kita berikan lebih dari pada lainnya.

    Disebutkan dalam kitab Maleakhi 3 yang sudah disiratkan bahwa Allah akan mengutus orang yang dipilihNya untuk mempersiapkan jalan kedatangan seorang raja yang dinanti-nantikan turun ke dunia untuk suatu tujuan atau misi yang akan diberitakan kepada dunia (manusia) yaitu keselamatan yang menjadi berita sukacita  dan untuk mengingatkan dan meluruskan jalan supaya mereka/ orang-orang hidup kudus dan taat. Nah seorang raja yang dinantikan oleh semua orang itu ialah Tuhan Yesus yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu, wilayah dan tempat, temtu yang seharusnya kita berikan penyambutan yang lebih istimewa bukan dengan baju baru, rumah baru, dan segala pernak pernik, akan tetapi dengan hati dipersiapkan/dipersembahkan untuk hidup yang kudus . atau hanya sebagai sesuatu hal yang biasa saja atau hanya sekedar sebuah momen saja tanpa menyahayati makna akan kedatanganNya.

     Dalam kitab Filipi 1 : 3-11 Rasul Paulus memberitakan bahwa Tuhan memulai pekerjaan baru hingga sampai selesai, yang berarti bahwa Tuhan turut campur tangan dan bekerja dalam setiap kehidupan manusia di muka bumi. Kalau Tuhan yang sudah memulai pasti Tuhan akan bertanggung jawab atas saudara terhadap apa yang yang dikerjakan. Dan kita sebagai orang percaya( kristen) harusnya mempunyai jiwa yang optimis dan  menaruh harapan kepada Tuhan saja. Untuk tetap yakin dan optimis semua pasti ada jalannya. Hal yang paling penting adalah tetap berdoa dan mengucap syukur setiap saat, supaya hidupmu tahu berterima kasih. Tuhanlah yang menjadi sumber jawaban.

     Di akhir renungan ini apa yang disampaikan oleh orang pilihan yang diutus oleh Tuhan seperti Yohanes ia berseru-seru  dipadang gurun agar supaya luruskan jalan yang akan dilalui, yang berlubang untuk ditimbunya agar supaya rata yang artinya bahwa hendaklah kita mempersiapkan diri kita dengan hati yang bertobat dan hidup taat supaya berkenan dengan kedatangan Tuhan Yesus yang lahir ke dalam hati kita dan yang sebentar akan kita peringati  di hari Natal itu. kiraNya Tuhan menolong dan memampukan kita,  Tuhan Yesus memberkati. (RTW)
      
Doa :
Terima atas kedatangan Mu ke dalam dunia untuk menyelamatkan kami orang berdosa. Ajar kami untuk mempersiapkan hati kami untuk hidup taat dan bertobat agar menjadi persembahan yang harum bagi Mu.
 


Jumat, 06 Desember 2024

HIDUP ITU BERARTI

Nats Bacaan : 
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan ( Filipi 1 : 21 )




    Seorang ahli ilmu jiwa asal Austria bernama Viktor Franki dipenjara oleh Nasi selama masa pembantaian besar-besaran. Saat dibebaskan, ia menulis buku berjudul Mans Search For Meaning (Pencarian Manusia Akan Makna Hidup), yang menjadi buku terlaris sepanjang masa. Dalam buku ini, Franki membagikan semua pelajaran penting yang ia petik dari penderitaannya : “Saya berani berkata bahwa di dunia ini tidak ada yang dapat benar-benar menolong seseorang untuk terus bertahan hidup, bahkan dalam situasi terburuk sekalipun, selain pemahaman bahwa sesungguhnya hidup seseorang itu berarti”

     Rasul Paulus juga mengalami berulang kali penderitaan (II Korintus 11 : 23-27). Ia tentu memiliki tujuan yang membuatnya tetap bertahan. Ia mengatakan pada pemimpin jemaat di Efesus :” Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah” (Kisah Para Rasul 20 : 24). Hanya ketika kita dapat memaknai panggilan Kristus dalam hidup kita, maka kita akan memahami betapa berartinya hidup ini.

     Memberitakan Injil dan menjadi saksi Kristus adalah panggilan hidup kita. Sehingga sekalipun kita sedang menghadapi masa-masa yang berat dalam hidup, hal itu tidak akan melemahkan semangat dan sukacita kita untuk melayani Tuhan. Tuhan memanggil kita untuk menjadi alat kemuliaanNya di bumi, artinya hidup kita harus mencerminkan kemuliaan Kristus dengan mempraktikkan firman dan tegas terhadap dosa, serta berani melawan semua hal yang bertentangan dengan firman Tuhan. Inilah yang disebut panggilan hidup Kristen. Apapun kondisinya, hidup kita berarti. Kita akan memahami betapa berartiny hidup ini ketika dapat memaknai panggilan Kristus. (MJ)

Doa : Bapa mohon bimbingan Roh Kudusmu agar kami tetap dapat berjalan dalam kebenaranMu Amiin.


Rabu, 04 Desember 2024

BELAJAR MENGAMPUNI DAN MENGASIHI

Nats Bacaan : Lukas 11: 29-32



Saudara" yg dikasihi Tuhan.

Setiap Manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Disadari atau tidak, sebagai manusia yg penuh dosa tak pernah lepas dari perbuatan yg buruk di mata Tuhan.

PERTOBATAN merupakan sebuah kata yang familiar dan sekaligus perintah yang sering disebut dalam Kitab Suci untuk dijalankan oleh umat manusia. Perintah ini gampang diucapkan, tetapi tak mudah dilakukan. Pertobatan di satu sisi merupkan pilihan kita, tetapi di sisi yang lain merupakan karunia Allah berkat tuntunan Roh Kudus. Nabi Yunus diutus Tuhan untuk mewartakan pertobatan kepada orang-orang Niniwe. Seruan pertobatan itu sampai pada raja, maka seluruh kota diperintahkan untuk bertobat. Bahkan Raja membuat perintah agar semua orang Niniwe berpuasa dan memakai pakaian berkabung. Oleh karena itu, Allah berbalik dari murka-Nya dan menerima pertobatan raja beserta penduduk kota itu. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah menanggapi permohonan umat-Nya yang bertekun dalam doa dan mau memperbarui dirinya.

Orang Yahudi dan para ahli taurat selalu menuntut tanda kepada Yesus. Permintan itu seolah-olah menunjukkan bahwa mereka merupakan orang-orang yang terbuka pada ajaran Yesus, namun sesungguhnya mereka menutup hati dan merasa diri lebih benar daripada yang lain. Yesus menegur mereka dengan keras: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat.” Kehadiran Yunus dan Yesus sebenarnya merupakan sebuah tanda dan ajakan bertobat. Pertobatan selalu menjadi pintu gerbang untuk mendapatkan pengampunan Allah.

Banyak orang bertanya apakah Allah mau mengampuni orang yang bertobat. Pertanyaan ini sebetulnya keliru. Seharusnya yang patut ditanyakan ialah apakah saya mau bertobat atau tidak. Allah selalu memberikan pengampunan kepada mereka yang mau bertobat. Sebab, Ia adalah Kasih dan Maha Pengampun. Namun, kita kerap menunda bahkan mengabaikan sikap tobat oleh sebab ketegaran hati. Percayalah, tak ada pengampunan tanpa keinginan untuk memohonkan rahmat dan melakukan pertobatan.

Kita harus mau bertobat kalau ingin Selamat dan mendapat Kasih dan Pengampunan. (TR)


Pokok Doa : 

Peka terhadap panggilan Tuhan.


Selasa, 03 Desember 2024

DOA YANG RENDAH HATI

 Nats Bacaan :

Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia dihadapan Tuhan sambil berkata : ,"  Siapakah aku ini ya Tuhan Allah dan siapakah keluargaku sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini ? ( 2 Samuel 7 : 18)



Ketika berdoa, kita sedang berhadapan dan berkomunikasi dengan Dia yang Mahabesar, Mahakuasa, Mahamulia dan Mahakudus. Di hadapan Allah yang seperti itu, betapa kecil dan hinanya manusia. Dalam kesadaran seperti itu, selayaknya kita bersikap seperti Daud dalam doanya kepada Tuhan. Daud sangat hormat, khusyuk, sungguh-sungguh, sopan, tertib, penuh iman, dan taat kepada Tuhan.

Sering kali manusia bersikap tidak pantas di hadapan Allah dan manusia, yaitu menyombongkan diri karena merasa kaya, kuat, pandai, berkedudukan tinggi. Bahkan menyombongkan kerohanian karena merasa telah tekun berbakti kepada Tuhan serta telah berusaha melakukan segala sesuatu berdasarkan firman Tuhan.

Daud sebaliknya. Ia memberikan teladan kerendahan hati. Ia bersikap serendah-rendahnya di hadapan Allah yang Mahatinggi. Ia sadar akan keberadaannya. Daud takjub kepada Allah (19-22). Tidak ada yang seperti Allah (22). Allah yang juga telah menyelamatkan umat-Nya (23). Daud takjub, bersyukur, dan dengan rendah hati berdoa kepada Allah memohon berkat-Nya (24-29)

Sikap rendah hati itu tidak hanya ditunjukkan dalam doa saja, tetapi juga dinyatakan dalam seluruh hidup kita. Sikap rendah hati harus mendasari dan mewarnai perilaku kita dalam hidup sehari-hari, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama, siapa pun dia dan apa pun latar belakang hidupnya.

Ada pepatah yang mengatakan: "Kerendahan hati adalah kekuatan singa yang diwujudkan dalam lembutnya burung dara". Marilah kita selalu berusaha bersikap rendah hati, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama. Jauhkanlah diri kita dari sikap dan perilaku sombong yang selalu meninggikan diri sendiri di hadapan orang lain, terlebih di hadapan Tuhan. Tetaplah rendah hati dan berbuat yang terbaik dalam hidup ini dan bagi kehidupan ini. (MD)

Doa: Bukalah mata hati kami untuk takjub melihat kebaikan-Mu dan dengan rendah hati menyembah-Mu selama hidup kami.


Minggu, 01 Desember 2024

JANJI HIDUP TENTRAM

Nats Bacaan  : Yeremia 33 : 16
Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram.
Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil : TUHAN keadilan kita !
 



 
    Dunia dengan isinya termasuk manusia itu dicipta Tuhan dalam keadaan baik. Istilahnya bagi manusia dicipta serupa dan seggambar Allah atau menurut peta dan tauladan Allah berbeda dengan makluk lain seperti binatang atau tumbuhan.

    Akan tetapi oleh karena dosa atau kuasa kegelapan, manusia itu menjadi rusak, hidup manusia jatuh dalam ancaman hukuman dosa yaitu kematian hingga tidak tentram. Manusia lebih memilih menuruti godaan iblis sumber kerusakan daripada menurut kehendak Allah sebagai sumber kehidupan. Jadi sekarang manusia hidup dalam ketidaktentraman atau hidup dalam kegelapan.

    Melalui nabi Yeremia Tuhan Allah menubuatkan akan datangnya Sang Mesias yang akan membuat manusia yang bertaubat dan percaya akan memperoleh kehidupan yang tenteram dan kekal. Mereka yang demikian akan disamakan kaum Yehuda dan Israel. Dan mereka akan disebut kaum yang dibebaskan. Tuhan mereka disebut Tuhan keadilan mereka.

    Mengapa disebut Tuhan keadilan ? Karena yang dijanjikan yaitu Anak Manusia telah memenuhi tuntutan hukuman dosa yaitu hukuman kematian dan itu telah dilaksanakan di kayu salib. Anak manusia Yesus Kristus telah menderita sengsara sampai wafat memikul hukuman dosa manusia hingga dengan demikian keadilah Illahi terpenuhi di kayu salib Golgota.

    Kapan nubuat Yeremia ini terlaksana ? Yaitu pada hari Natal, hari hadirnya Anak Manusia di Betlehem. Yesus Kristus telah hadir. Ini fakta sejarah. Janji Allah Bapa yang akan hadir sebagai penebus dosa telah terlaksana.

    Kita mendengar masa Advent yaitu masa penantian datangnya Yesus Kristus. Baik itu datangnya yang pertama yang sudah terjadi maupun yang kedua yang akan datang.

    Anak manusia sudah lahir. Yang mempercayai janji itu memperoleh hidup yang tentram karena hidupnya tidak lagi diancam kematian. Kristus telah membebaskan umat manusia dari kematian. Kristus telah  bangkit dari kematian.

    Marilah kita sambut Natal dengan sukacita
    Tuhan Yesus memberkati kita.
    Amin. (S.Hs)
 
Doa :
“Siapkanlah hati kami menyambut datangnya Yesus Kristus sebagai Juru Selamat. Amin”