Slide Show

Selasa, 03 Desember 2024

DOA YANG RENDAH HATI

 Nats Bacaan :

Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia dihadapan Tuhan sambil berkata : ,"  Siapakah aku ini ya Tuhan Allah dan siapakah keluargaku sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini ? ( 2 Samuel 7 : 18)



Ketika berdoa, kita sedang berhadapan dan berkomunikasi dengan Dia yang Mahabesar, Mahakuasa, Mahamulia dan Mahakudus. Di hadapan Allah yang seperti itu, betapa kecil dan hinanya manusia. Dalam kesadaran seperti itu, selayaknya kita bersikap seperti Daud dalam doanya kepada Tuhan. Daud sangat hormat, khusyuk, sungguh-sungguh, sopan, tertib, penuh iman, dan taat kepada Tuhan.

Sering kali manusia bersikap tidak pantas di hadapan Allah dan manusia, yaitu menyombongkan diri karena merasa kaya, kuat, pandai, berkedudukan tinggi. Bahkan menyombongkan kerohanian karena merasa telah tekun berbakti kepada Tuhan serta telah berusaha melakukan segala sesuatu berdasarkan firman Tuhan.

Daud sebaliknya. Ia memberikan teladan kerendahan hati. Ia bersikap serendah-rendahnya di hadapan Allah yang Mahatinggi. Ia sadar akan keberadaannya. Daud takjub kepada Allah (19-22). Tidak ada yang seperti Allah (22). Allah yang juga telah menyelamatkan umat-Nya (23). Daud takjub, bersyukur, dan dengan rendah hati berdoa kepada Allah memohon berkat-Nya (24-29)

Sikap rendah hati itu tidak hanya ditunjukkan dalam doa saja, tetapi juga dinyatakan dalam seluruh hidup kita. Sikap rendah hati harus mendasari dan mewarnai perilaku kita dalam hidup sehari-hari, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama, siapa pun dia dan apa pun latar belakang hidupnya.

Ada pepatah yang mengatakan: "Kerendahan hati adalah kekuatan singa yang diwujudkan dalam lembutnya burung dara". Marilah kita selalu berusaha bersikap rendah hati, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama. Jauhkanlah diri kita dari sikap dan perilaku sombong yang selalu meninggikan diri sendiri di hadapan orang lain, terlebih di hadapan Tuhan. Tetaplah rendah hati dan berbuat yang terbaik dalam hidup ini dan bagi kehidupan ini. (MD)

Doa: Bukalah mata hati kami untuk takjub melihat kebaikan-Mu dan dengan rendah hati menyembah-Mu selama hidup kami.


Minggu, 01 Desember 2024

JANJI HIDUP TENTRAM

Nats Bacaan  : Yeremia 33 : 16
Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram.
Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil : TUHAN keadilan kita !
 



 
    Dunia dengan isinya termasuk manusia itu dicipta Tuhan dalam keadaan baik. Istilahnya bagi manusia dicipta serupa dan seggambar Allah atau menurut peta dan tauladan Allah berbeda dengan makluk lain seperti binatang atau tumbuhan.

    Akan tetapi oleh karena dosa atau kuasa kegelapan, manusia itu menjadi rusak, hidup manusia jatuh dalam ancaman hukuman dosa yaitu kematian hingga tidak tentram. Manusia lebih memilih menuruti godaan iblis sumber kerusakan daripada menurut kehendak Allah sebagai sumber kehidupan. Jadi sekarang manusia hidup dalam ketidaktentraman atau hidup dalam kegelapan.

    Melalui nabi Yeremia Tuhan Allah menubuatkan akan datangnya Sang Mesias yang akan membuat manusia yang bertaubat dan percaya akan memperoleh kehidupan yang tenteram dan kekal. Mereka yang demikian akan disamakan kaum Yehuda dan Israel. Dan mereka akan disebut kaum yang dibebaskan. Tuhan mereka disebut Tuhan keadilan mereka.

    Mengapa disebut Tuhan keadilan ? Karena yang dijanjikan yaitu Anak Manusia telah memenuhi tuntutan hukuman dosa yaitu hukuman kematian dan itu telah dilaksanakan di kayu salib. Anak manusia Yesus Kristus telah menderita sengsara sampai wafat memikul hukuman dosa manusia hingga dengan demikian keadilah Illahi terpenuhi di kayu salib Golgota.

    Kapan nubuat Yeremia ini terlaksana ? Yaitu pada hari Natal, hari hadirnya Anak Manusia di Betlehem. Yesus Kristus telah hadir. Ini fakta sejarah. Janji Allah Bapa yang akan hadir sebagai penebus dosa telah terlaksana.

    Kita mendengar masa Advent yaitu masa penantian datangnya Yesus Kristus. Baik itu datangnya yang pertama yang sudah terjadi maupun yang kedua yang akan datang.

    Anak manusia sudah lahir. Yang mempercayai janji itu memperoleh hidup yang tentram karena hidupnya tidak lagi diancam kematian. Kristus telah membebaskan umat manusia dari kematian. Kristus telah  bangkit dari kematian.

    Marilah kita sambut Natal dengan sukacita
    Tuhan Yesus memberkati kita.
    Amin. (S.Hs)
 
Doa :
“Siapkanlah hati kami menyambut datangnya Yesus Kristus sebagai Juru Selamat. Amin”
 

Sabtu, 30 November 2024

You're not in the driver's seat ; I am

Nats Bacaan : 
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.
Mazmur 25:4 




Bulan Juli 2022, Tuhan memberkati kami menjadi sepasang suami istri yang siap untuk hidup berumah tangga. Bagi pasangan suami istri, hal yang paling ditunggu adalah adanya sang buah hati. Tak lama setelah pernikahan kami, istri dinyatakan hamil. Sebagai pasangan muda, kehamilan istri menjadi kado terindah. Dua bulan berjalan, dokter menyatakan bahwa kehamilannya Blighted ovum (kehamilan kosong) dan akhirnya harus menjalani kuret. belum ada setahun, kami diberikan kesempatan kembali. Namun, kehamilan kedua ini dokter menyatakan hamil anggur dan kembali harus ada Tindakan kuret. Kuret yang dilakukan kedua ini cukup membuat trauma, hal ini dikarenakan harus ada kuret lanjutan untuk memastikan Rahim benar – benar bersih. Sedih dan trauma rasanya tidak akan hilang secepat membalikan tangan. Dengan adanya keguguran berulang yang dialami, membuat kami harus menunda kehamilan hingga 1 tahun untuk memastikan semua baik-baik saja dan trauma mulai menghilang.

Terkadang, Tuhan memang mengizinkan segala sesuatu terjadi pada kehidupan anaknya. Hal baik, tantangan dan rintangan semua tidak terjadi secara kebetulan, melainkan semua sudah Tuhan siapkan bagi anak-anaknya. Ketika hal baik itu datang, pasti kita akan mengucap syukur. Namun, bagimana jika hal kurang baik itu datang, apakah kita akan kecewa? Bertanya – tanya mengapa ini terjadi?

Mazmur 25 : 4 mengisahkan Raja Daud yang berdoa kepada Tuhan untuk menunjukkan jalan Tuhan. Doa memohon Tuhan memberitahukan jalan yang harus kita tempuh, lebih baik dari pada sekedar bertanya “mengapa ini terjadi?”. Tuhan sudah menyiapkan segalanya yang terbaik bagi kehidupan kita, bagi masa depan kita. Tuhan memberikan segalanya tepat pada waktuNya. Ada hal baik yang Tuhan berikan. Mungkin saat ini, kita yang menginginkan keturunan, mengalami keguguran, atau keturunan belum juga Tuhan berikan, mendorong kita untuk menjadi khawatir dan menjadi overthinking.

Berkat Tuhan tidak hanya dengan keturunan, namun ada begitu banyak berkat lain yang Tuhan berikan. Coba sejenak kita lihat sekeliling, apa yang Tuhan berikan kepada kita meskipun tak kita minta, namun itu sangat berguna bagi kita. Udara yang sejuk, teman yang baik, pekerjaan yang kita jalani, lingkungan yang nyaman, keluarga penuh damai sejahtera dan banyak lagi yang Tuhan berikan kepada kita.

Sebagai pengingat kita untuk tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan, Tuhan mengingatkan melalui 

Matius 16 : 24  “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya  dan mengikut Aku”

Jika kita lihat pada versi Bahasa inggris The Message

Matius 16 : 24 “ Then Jesus went to work on his disciples. "Anyone who intends to come with me has to let me lead. You're not in the driver's seat; I am. Don't run from suffering; embrace it. Follow me and I'll show you how.

Tuhan berkata You're not in the driver's seat; I am (Anda tidak berada di kursi pengemudi; Sayalah).

Tuhan sang driver, Dialah yang lebih tahu jalan mana yang harus kita tempuh. Tuhan kita sang Raja, Percaya, dan jalani dengan penuh iman, berkat Tuhan selalu ada untuk kita. ---Habs---


Rabu, 27 November 2024

Ingatlah Selalu Kebaikan Allah


"Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepada-Mu. Nehemia 9:6-15

 Otak manusia itu sungguh menakjubkan. Menurut penelitian, otak manusia itu bisa menyimpan data sebesar 2,5 petabyte atau setara dengan 2.500.000 gigabyte, atau dengan ketahanan TV selama 300 tahun. Luar biasa bukan? Tetapi, mengapa seiring berjalannya waktu dan usia, kita banyak lupa? Mungkin karena memori jangka pendek kita lebih terbatas ketimbang memori jangka panjang.

Oleh sebab itu, kita perlu melatih kembali cara kerja otak kita agar tidak mudah lupa. Salah satunya dengan mengingat. Saat kita mencoba untuk mengingat, kita sedang melatih otak agar bekerja dengan memberitahukan bahwa informasi ini penting, dan harus disimpan.

Bahkan lebih lanjut, memori otak itu terbentuk sejak usia kehamilan 4 bulan di dalam rahim, yang dikenal sebagai memori prenatal atau fetus.

Nehemia menuliskan sebuah peristiwa untuk mengajak umat membuka kembali ingatan pada masa lampau. Saat itu situasi umat sedang merendahkan diri.

Mereka berpuasa, mengenakan kain kabung, dan menaburkan tanah di atas kepala sebagai tanda penyesalan dosa (ayat 1). Umat diajak untuk tidak melupakan kebaikan Allah di masa lampau dari generasi ke generasi, dimulai dari kisah penciptaan dimana Allah memberikan hidup untuk semua makhluk (ayat. 6).

Perjanjian yang diadakan antara Allah dan nenek moyang mereka, yaitu Abraham (ayat. 7-8); peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah perbudakan di Mesir, serta penyertaan Allah selama mengembara di padang gurun (ayat: 9-12).Pengajaran yang diberikan melalui hukum-hukum-Nya (ayat :13-14), hingga pemeliharaan Allah melalui kebutuhan jasmani saat di padang gurun (ayat: 15).

Melalui ingatan ini, umat dituntun untuk menyadari siapakah diri mereka di hadapan Allah, mengakui dosa dan kesalahan, serta bisa memperbaharui komitmen iman di hadapan Allah.

Kita juga perlu mengingat akan kebaikan Allah sepanjang hidup. Hal-hal apa saja yang dapat kita ingat, sehingga kita semakin bersyukur, tidak hanya keselamatan yang sudah kita terima melalui Yesus Kristus Tuhan. Melainkan mulai mengingat dari hal-hal kecil yang sederhana, agar iman kita diperbaharui setiap waktu, semakin bertambah kuat dan teguh dalam mengikuti-Nya.ge2

 Doa: Ajarlah aku mengingat segala kebaikan-Mu, ya Tuhan.

 

 

 

MENCINTAI TUHAN

Nats Bacaan :
Ya Allah, Engkaulah Allahku, pagi-pagi aku mencari Engkau, jiwaku haus kepadaMu, tubuhku letih merindukan Engkau, seperti tanah yang kering dan kehausan, tiada berair 
(Mazmur 63:2)




        Manusia adalah makhluk yang memiliki pribadi, artinya ia memiliki pikiran, perasaan dan kehendak. Cinta merupakan salah satu bagian dari perasaan. Ketika kita mencintai seseorang, tentu kita juga rindu untuk selalu bersama-sama dengan orang yang kita cintai. Rasa rindu hanya dapat lahir apabila ada rasa cinta yang tulus. Dalam hubungannya dengan Tuhan, pemazmur mengajarkan suatu sikap hati yang berkenan di hadapan Tuhan yaitu kerinduan yang tulus kepadaNya. Pemazmur memberi sebuah gambaran tentang kerinduan betapa jiwanya sungguh haus akan Tuhan, ia katakan “jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup”. Bahkan karena rasa rindunya yang begitu mendalam ia melanjutkan dengan kalimat. “Bilakah aku boleh datang melihat Allah?” Tidak sedikitpun tersirat kerinduannya akan dunia ini. Olehnya sebagai orang percaya kita harus terus mengoreksi akan kerinduan hati kita saat ini, apakah jiwa kita masih memiliki rasa haus kepada Allah atau sebaliknya kita lebih merindukan kesenangan dunia.

        Apakah kita mencintai Tuhan dengan tulus? Sesungguhnya Tuhan yang lebih dulu mencintai kita dan cintaNya itu abadi. Maka sudah sepantasnya kita mencintaiNya juga dengan sepenuh hati. Kita juga harus menyadari bahwa kita tidak dapat hidup tanpa Tuhan, maka kita sangat membutuhkanNya. Mencintai Tuhan berarti memberikan segenap keberadaan hidup kita untuk dikuasahi dan dipimpin oleh Roh Tuhan, berjalan bersama Tuhan setiap hari, memikirkan jalan-jalanNya, tunduk pada kehendakNya, taat melakukan firmanNya, memegang teguh janjiNya dan rela dibentuk oleh Tuhan.

        Marilah kita wujudkan kasih kita kepada Allah dengan mentaati perintah-perintahNya. Dan bagi orang yang mengasihiNya, Tuhan Yesus menjanjikan bahwa mereka akan mengalami kasih Allah lebih dalam lagi, mengenal diriNya lebih dalam lagi dan selalu merasakan penyertaanNya. Amiin. (SEM)

Doa : 
Bapa mampukan kami untuk selalu mentaati segala perintahMu, agar kami pantas disebut anak-anakMu. Amiin.


Selasa, 26 November 2024

TETAP SETIA DALAM PERJALANAN HIDUP

 Bacaan: I Samuel 17:55-18:5, Mazmur 63, Wahyu 11:15-19

Ayat Nats: "Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; 

bibirku akan memegahkan Engkau." (Mazmur 63:4)





Dalam hidup, kita sering menghadapi tantangan yang menuntut keberanian, kerendahan hati, dan kesetiaan. Seperti Daud yang dipilih Allah meski masih sangat muda, kita pun dipanggil untuk tetap setia kepada-Nya dalam segala hal, baik besar maupun kecil. Ketika Daud melawan Goliat, ia tahu bahwa kekuatannya bukan berasal dari dirinya sendiri tetapi dari Allah. Begitu juga ketika ia berada di padang gurun, dikejar-kejar oleh musuh, ia tetap menyembah dan mencari Allah, sebab Daud percaya bahwa Allah berkuasa atas hidupnya.


Bacaan dari Wahyu 11:15-19 menunjukkan kepada kita gambaran akhir dari perjalanan iman, di mana semua bangsa akan tunduk di bawah kerajaan Allah yang kekal. Di sana, mereka yang setia akan menerima upah mereka dan bersukacita di hadapan Allah yang memerintah selamanya. Ini mengingatkan kita dalam kesetiaan kita sekarang, bahwa Allah sudah merencanakan kemenangan yang pasti.


Bayangkan seorang anak kecil yang mendaki gunung bersama ayahnya. Setiap kali melewati bagian curam dan ia merasa lelah juga ragu, ayahnya memegang tangannya, menyemangatinya, dan meyakinkannya bahwa pemandangan di puncak nanti sangatlah indah. Sang anak memang belum bisa melihat puncak itu, namun perkataan ayahnya telah menyemangatinya dan ia melangkah terus.


Begitulah hidup kita sebagai orang percaya. Allah memegang tangan kita di tengah segala ketidakpastian. Kita mungkin tidak selalu bisa melihat “puncak yang indah” itu, tetapi kita bisa percaya bahwa Allah yang berkuasa, akan menuntun kita hingga akhir. (DS)

 

Doa: Ya Tuhan, kami bersyukur untuk kasih setia-Mu yang lebih baik daripada hidup. Ajari kami untuk tetap setia dalam perjalanan kami, baik dalam suka maupun duka. Kuatkan kami dengan keberanian seperti Daud, dan jadikan kami umat yang percaya bahwa Engkau adalah Tuhan yang berkuasa atas segalanya. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin. 


Minggu, 24 November 2024

OKE TUHAN, SIAP !


Nats Bacaan :
Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” (Yoh 18:37)


Raja dalam makna umum bisa digambarkan sebagai seseorang yang memiliki otoritas penuh untuk mengatur dan menguasai secara mutlak. Kita sering menjumpai bagaimana seorang raja diperlakukan sangat istimewa, bahkan cenderung ditakuti oleh rakyatnya. Ketika seorang raja berkehendak hampir selalu para rakyat berusaha sekeras mungkin untuk bisa memenuhinya. Semata-mata karena sang raja yang menghendaki/menginginkannya.
 
Mari kita lihat Yesus. Raja diatas segala raja. Yesus lebih besar dari apapun! Masalah kita, pergumulan kita, ketakutan kita, impian-impian kita, semua yang kita anggap besar dan luar biasa, masih kalah besar dengan Yesus Raja kita. Yesus, Dia menguasai hidup kita dengan cara yang unik, yaitu Kasih. Saat Yesus ijinkan kita lewati kekelaman dalam hidup pun, dengan penuh kasih, Dia tetap bersama kita.
 
Apa yang Raja kita bisa lakukan? Semuanya. Hal yang mustahil pun Yesus lakukan. Ijinkan Yesus selamanya memerintah dalam kehidupan kita. Jangan jadikan Yesus sebagai ‘ban serep’ yang hanya kita panggil saat keadaan urgent saja, dan selebihnya hanya diri kita dan kemauan kita yang berkuasa. Serahkan sepenuhnya pada Yesus. Ndak usah ngotot.
 
Oke Tuhan, Siap!

Respon ini menandakan bahwa segala yang Tuhan ijinkan terjadi atas hidup kita akan kita lewati dengan penuh sukacita dan kemantapan hati.
 
Mari kita lepaskan ego, biarkan Yesus yang atur dan arahkan hidup kita. Manut saja, karena Yesus tidak akan pernah membawa kita kepada kehancuran. Percaya dan ikuti rancanganNya yang penuh damai sejahtera. Karena Dialah Raja kita. Tuhan Yesus Memberkati. (Aw)
 
DOA:
Tuhan, kami mau sepenuhnya percaya pada tuntunanMu atas hidup kami karena Engkaulah Raja kami. Berkaryalah dalam hidup kami selamanya. Amin.